Cerita Dewasa Berikut ini adalah cerita dewasa nyata, atau kisah nyata
dari seorang pemuda yang beruntung bisa menikmati tubuh seorangn janda
beranak satu, janda yang sehari-harinya menggunakan jilbab, membuat sang
pemuda lebih bersensasi untuk menikmati permainan panas dengan wanita
yang umurnya lebih tua darinya. Berikut kisah lengkapnya.
Neng…,
seperti itulah biasa aku memanggilnya, dia adalah teman sekantorku,
seorang janda beranak 1 dan umurnya kira2 6-7 tahun lebih tua dariku.
Wajahnya biasa saja, tubuhnya mungil dengan ukuran buah dada sedang.
Apabila bekerja dia selalu menggunakan kerudung (jilbab), inilah awal
ketertarikanku padanya. Perlu diketahui bahwa kadang-kadang aku
berfantasi dapat merasakan kehangatan tubuh seorang Cewek berjilbab.
Sebagai
seorang janda neng nampaknya sangat haus akan belaian seorang pria, dan
tampaknya dia tertarik padaku. Hal ini kuketahui dari pandangannya
padaku dan cara dia memperlakukanku. Terkadang ia memandangiku dan
berusaha memegang tanganku bila sedang ngobrol berdua dengannya. Sebagai
seorang lelaki normal aku senang sekali dengan perlakuan seperti itu,
makin hari dia makin dekat denganku, makan siang berdua, pegang2 tangan,
bahkan setal beberapa lama ia tak segan2 lagi untuk mencium
pipiku…bahkan bibirku.
Suatu hari neng tidak masuk kerja karena
sakit, dan karena urusan pekerjaan aku terpaksa harus menemuinya, hari
itu aku menghubunginya untuk menyanyakan keadaannya dan bertanya apakah
aku dapat bertemu dia karena ada beberapa laporan yang butuh
tanda-tangannya. Singkat cerita aku meluncur menuju rumahnya, dalam
perjalanan aku membayangkan kira2 apa ya yang akan terjadi nanti?
Aku
mengetuk pintu rumahnya beberapa kali, kemudian pintu rumah terbuka dan
muncul anak laki2 mengenakan seragam smp, ternyata ia anak neng.
“eh…om wrony, masuk om…”, sapanya sambil mempersilahkan aku masuk.
“mama ada de?…, tadi om sudah telepon dan janji ketemu mama…” tanyaku.
“ada,
mama sedang di kamar, sebentar ya ade panggilkan…” jawabnya, kemudian
ade melangkah menuju kamar neng dan berteriak “maa….,
ada tamu tuh dari kantor…om wrony…”
Pintu
kamar terbuka dan muncullah sosok neng, wajahnya tampak berbeda dari
yang sebelumnya kulihat, raut wajahnya sayu, dan perbedaanya adalah
karena ia kini tidak mengenakan jilbab. Rambutnya pendek sehingga dengan
jelas menampakkan lehernya yang jenjang. Saat itu Neng mengenakan
kimono pink bermotif bunga.
“Ma, aku berangkat sekolah dulu ya…” ujar ade sambil mencium tangan Neng
“Ya…, hati2 di jalan ya de…, salam dulu tuh ke om wrony” ujar neng.
Ade lalu menghampiriku dan berpamitan sambil mencium tanganku, “Ade pergi dulu ya om…”
“Ya…”, ujarku singkat.
Lalu
ia berlalu meninggalkan kami berdua, otakku mulai ngeres…wah kebetulan
nih ade pergi sekolah, jadi aku bisa bermesraan dengan mamanya…,
namun
aku berusaha menahan diri dan berkata “Gimana neng, udah enakan? maaf
ya aku mengganggu, soalnya laporan ini harus masuk hari ini”
“Ya..lumayan deh, tapi masih sedikit pusing, mana berkasnya biar aku tandatangani”, jawab neng sambil berjalan kearahku.
Kami
duduk berhadapan, kemudian ia mengambil berkas yang aku sodorkan lalu
mulai menandatanganinya. Karena posisi Neng agak menunduk, maka
dengan
jelas aku dapat melihat belahan dadanya dari sela2 kimononya yang
longgar, dan ternyata neng tidak memakai bra sehingga puting buah
dadanya
tampak menonjol. Aku menatapnya tanpa berkedip, ukurannya
memang tidak besar tapi bentuknya terlihat masih kencang dan terasa
sangat menantang untuk dijelajahi.
“Hey…, kamu lagi liatin apa?”, ujar neng mengagetkan aku.
“nggak kok, aku sedang memperhatikan tanda tanganmu…” kilahku
“Tanda tangan atau payudaraku?” kata neng kemudian sambil tersenyum.
“hehehe…, itu…, belahan payudaramu kelihatan sedikit…, sayang kalau aku melewatkannya…”, candaku.
“ah kamu…, nih sudah selesai…”, ujar neng sambil menyodorkan kembali berkas2 padaku.
“ya udah aku langsung ke kantor lagi ya…” kataku sambil memasukan berkas2 tadi kedalam tas.
“Nanti
dulu dong, kamu kan baru saja datang…, lagian aku mau minta tolong
sedikit nih”…jawab neng sambil bergerak mendekatiku dan memegang
tanganku.
“Tolong pijitin aku ya wron, badanku pegal2…sakit smua..,
yaa…sebentar aja..” pinta neng sambil menarik tanganku dan bergerak menuju kamarnya.
Bagai kerbau dicocok hidung aku menuruti saja
kemauannya, sesampai di kamar dia menarik pinggangku sehingga posisi
kami saling berhadap-hadapan
dengan jarak yang sangat dekat, wajahnya
berada sangat dekat dengan wajahku lalu kemudian bibirnya tiba2 mencium
bibirku, tangannya memegang bagian belakang kepalaku dan menariknya
seakan menyuruhku untuk terus mengulum bibirnya. lidahnya bermain-main
di mulutku membuat nafsuku perlahan bangkit.
Kemudian aku menarik bibirku dan melepas ciumanku, lalu aku berkata “katanya mau pijit…kok malah ngajak cipokan?”
“hehehe…abis
aku kangen wron, lagian kita kan jarang2 berduaan gini…” ujarnya,
kemudian dia menarik tali pengikat kimononya lalu melepas kimononya
membiarkannya
terjatuh dilantai, tersembullah kedua buah dada yang tadi kuintip dari
luar, dan ia ternyata tidak menggunakan bra, tetapi masih menggunakan
cd-nya…, bentuk tubuhnya sangat ideal, perut yang langsing, buah dada
dan pantat yang masih kencang.
“kamu tadi ngintip ini kan?…” katanya sambil menarik tanganku ke buah dadanya, lalu meremaskan tanganku di buah dadanya itu.
“ayo sekarang liat deh sepuasnya, ga usah ngintip…hihihi”
tangan
kananku meremas-remas buah dada kanannya dan mulutku dengan sigap
menghisap puting kirinya, mencium dan menjilatinya dengan rakus,
sementara tangan kiriku mulai bergerak meremas2 bongkahan pantat neng.
“Sssshhh….aahhhh…”,
neng sedikit merintih ketika aku menghisap puting susunya, lalu
tangannya bergerak mencari-cari retsleting celanaku, membukanya,
melepaskan ikat pinggangku lalu memelorotkan celana dalamku, otomatis
burungku yang telah berdiri langsung menyembul.
Neng merubah
posisinya menjadi berjongkok, kemudian ia mencium kemaluanku, menjilati
dan menghisapnya…”..arrggghhh… .enak neng”, aku melenguh keenakan…
Sambil
berjongkok Neng terus mengulum dan menghisap-hisap penisku, sambil
tangannya meremas-remas pantatku, sebagai seorang janda nampaknya ia
sangat merindukan kontol lelaki, sehingga saat menemukannya seolah ia
tak mau berhenti menikmatinya…
Beberapa saat kubiarkan neng
bermain-main dengan senjataku, bahkan aku sangat menikmati
permainannya…, jilatan dan hisapannya membuat nafsuku makin tak
terbendung. Aku angkat badannya dan merebahkannya di tempat tidur…, kini
kami bergulat dengan posisi 69, neng berada dibawah terus mengulum dan
menghisap penisku, sementara aku menjilati kemaluannya dari luar celana
dalamnya yang sudah basah. kutarik cdnya dan neng mengangkat pantatnya
keatas sehingga memudahkan aku untuk melepaskan cdnya…, kujilati
klitoris neng dengan perlahan “ssssshhhh….aahhhh….” desahan neng semakin
keras ketika kujilati labianya yang sudah amat basah dan
berdenyut-denyut, pantatnya bergelinjang kian kemari. Denyutan di
memeknya itu makin kuat seiring makin kerasnya desahan Neng, Tak lama
kemudian,
“Aaaahhh….aaghh….oohhhh… wron…..” rupanya neng sudah
mendapatkan orgasme pertamanya, kurasakan cairan keluar dari memek
neng…kujilati terus dan terus sehingga tidak ada yang tersisa…
Aku
segera berbalik dan memposisikan kontolku di lubang vagina Neng.
Kugesek-gesekan perlahan kepala kontolku di bibir kemaluannya, Neng
menggelinjang-gelinjang seolah tak sabar untuk merasakan burungku masuk
ke lubang kenikmatannya. “…shhhh..ooohhh…ayo dong wron…tunggu apa lagi…”
Perlahan
kumasukan kontolku ke vagina neng…, blessssshhh….karena sudah basah
maka tanpa hambatan burungku menerobos liang senggama janda berjilbab
ini, kutusuk-tusuk perlahan dan mulai gerakan memompa vagina neng.
“aaahhhh…ohhhh…” Neng mulai merintih-rintih merasakan kenikmatan yang
sekian lama tidak pernah dirasakannya, pantatnya bergoyang-goyang
bergerak mengikuti irama permainan dan tusukan kontolku ke dalam
memeknya. Beberapa saat kami bercinta dalam posisi missionari ini,
aku
akui walaupun berpredikat sebagai seorang janda beranak satu, namun
jepitan vagina neng masih terasa kuat mencengkram batang kemaluanku yang
berukuran sedang, tidak terlalu besar tetapi juga tidak kecil seperti
rata-rata ukuran kemaluan orang indonesia. bahkan vagina neng terasa
dapat memijit mijit batang kemaluanku, sehingga kemaluanku serasa
diperas oleh vaginanya.
Kemudian aku merubah posisi bercinta ini
menjadi doggy style, kumasukkan kontolku ke vagina neng dari arah
belakang sambil meremas-remas pantatnya. Dalam posisi ini aku merasakan
kenikmatan yang lebih dahsyat, mungkin dikarenakan dalam posisi ini
vagina neng lebih menjepit kontolku dibanding posisi missionary. Neng
terus menggerakan pingulnya kedepan dan kebelakang, buah dadanya
bergantung dan sesekali aku meremas dengan tanganku.
“…oouugghhh….shhhh…t erus wron…aku sudah mau keluar….”
desahan dan
rintihan neng semakin menjadi membuat aku semakin bernafsu dan
mempercepat irama kocokanku…”plok…plok…plo k…” suara selangkanganku yang
beradu dengan pantatnya seiring gerakan pompaanku…
“….aaaahhh…enak
neng, memekmu luar biasa….” aku mulai meracau merasakan sesuatu yang
menjalar seolah akan meledak di ujung kepala kemaluanku,
“….ssshhh…arrrghh..”
Kemudian kurubah lagi posisiku, kubalikan lagi
badan neng, ku angkat kakinya sehingga menyentuh dadanya, dalam posisi
ini vagina neng terlihat lebih jelas, buah dadanya dan ekspresi
wajahnyapun dapat kulihat dengan jelas, kumasukan lagi kontolku sambil
memegang dan menekan kedua kakinya ke bahunya, tanganku meremas-remas
kedua buah dadanya yang semakin keras, bibirku mengulum bibirnya dan
menyedot-nyedot lidahnya…, tusukanku semakin kupercepat dan rasanya
ujung kepala kontolku telah mentok di rahimnya,
Desahan neng semakin
menjadi merasakan kenikmatan yang luar biasa “….shhhhh…aaahhhh….a yo
wron aku sedikit lagi keluar…”, neng menggoyang pantat dan pinggulnya
berlawanan dengan gerakan tusukan kontolku di memeknya…”aaaahhh…aahhh…
“…, beberapa saat kemudian aku merasa tak kuat lagi menahan lahar yang
akan kusemburkan kedalam
vagina neng, seluruh tubuhku bergetar ketika
merasakan sensasinya… “…oooohhhh…aku keluar neng…aahhhhh…”…,
kutancapkan dalam-dalam kontolku di lubang senggama neng,
neng pun
merintih merasakan tumpahan lahar panasku jauh didalam liang vaginanya…”
….arrrghhhh…nikmat sekali wroooonn….”…, akupun memeluknya erat-erat dan
tak merubah posisiku beberapa saat….”aaahhh…” burungku berkedutan
melepas sisa-sisa mani dari kontolku…, setelah beberapa saat akupun
melepaskan pelukanku dan berbaring disisinya…
“Makasih ya…”,
bisik neng perlahan, kemudian ia memelukku dari samping dan kepalanya
bersandar di dadaku…, kamipun terdiam sesaat…seolah terhanyut oleh
lamunan kami masing2…
Jujur saat itu aku termenung sekaligus gembira…karena akhirnya aku berhasil meniduri sang janda berjilbab…hehehe
Demikian
kisah nyata yang dituturkan oleh sebut saja namanya bejo, dari kisah
singkatnya yang bermula dari tugas kantor berakhir pada kisah seks yang
mengesankan baginya, pengalaman bercinta dengan janda dan menjadikan dia
semakin percaya diri atas daya tarik yang dimilikinya.
Mau jadi JUTAWAN?
BalasHapusHanya dengan modal 20.000?
Ayo gabung bersama kami bossku!
hokisqq,org
hokisqq,net
#agenbandarq #bandarq #pokeronline #domino99 #bandar66 #judionline
#dewapoker