Cerita Dewasa Jilbab Bugil Ngentot, Jilbab Sange, Tante Jilbab, Jilbab Sex, Jilbab Terlanjang
Selasa, 27 Oktober 2015
Cerita Dewasa Jilbab Ngentot Sama Pembantunya
Panggil saja aku Dewi, tentu bukan nama sesungguhnya. Aku salah seorang siswi SMA di salah satu sekolah islam ternama di Semarang. Perawakanku sedang-sedang saja, dengan tinggi 160cm dan berat 40kg. Aku terbiasa memakai jilbab sejak SMP, bukan karena aturan di sekolah, tapi orang tuaku sudah memberi contoh padaku sejak kecil kalau memakai jilbab bagi wanita adalah suatu kewajiban. Ibuku sering mengisi pengajian di berbagai daerah. Kalau hari jum’at beliau mengisi pengajian untuk ibu-ibu komplek, jum’at lalu acara diadakan di rumah, dan jum’at ini berarti giliran di rumahnya Bu Anisa yang letaknya di ujung komplek.
Sedangkan ayahku tak jauh beda dengan ibuku, selain sebagai pengusaha, beliau juga mempunyai jadwal tersendiri untuk mengisi khotbah jum’at di masjid komplek yang letaknya di belakang rumah. Selain itu kadang beliau juga di daulat untuk menjadi imam di masjid tersebut. Jadi bisa dibilang keluarga kami ini merupakan keluarga yang sangat religius. Bukan bermaksud membanggakan keluarga, tapi warga sekitar yang memberi julukan tersebut pada keluarga kami.
Sekolahku cukup jauh juga letaknya dari rumah, ada sekitar 15km-an.. Jadi kalau jalan kaki ya pasti capek, untungnya aku nggak jalan kaki kalau ke sekolah, ada ayahku yang slalu mengantar dan menjemputku. Suatu pagi saat mengantarkan aku ke sekolah ayah pernah bilang kalau pekerjaan ayah sebenarnya adalah “Ternak Teri”, sempet bingung juga waktu itu mendengar pernyataan ayah, apa dia ganti profesi jadi peternak??? eh ternyata maksudnya Ternak Teri itu nganter anak nganter istri, wkwkw kontan aku dan ayah tertawa terbahak-bahak di dalam mobil, bisa saja ne ayah, dia emang orangnya humoris, ini yang membuatku nyaman jika curhat dengan beliau. Kehidupanku sangatlah bahagia, ayah begitu memanjakan aku, begitu pula ibuku, selalu menuruti apapun yang aku mau, mungkin karena aku anak satu-satunya, jadi mereka sayang banget sama aku.
Setiap hari sabtu ayah dan ibu pergi ke luar kota untuk mengontrol perusahaan yang ada di sana. Sebetulnya aku pengen ikut, tapi tidak diperbolehkan, mereka bilang sekolah lebih penting. Ya udah di rumah deh. Aku di rumah nggak sendirian, karena ada pak Tarjo dan mbok Darmi. Mbok Darmi bertugas mencuci, masak, dan bersih-bersih rumah, pokoknya urusan rumah tangga. Sedang pak Tarjo adalah sopir dan pengurus taman kami. Hari sabtu ini Mbok Darmi ijin pulang dulu karena dia dapat kabar kalau anaknya sakit. Untung Pak Tarjo nggak ngantar ayah dan ibu pergi, jadi aku di rumah berdua ama Pak Tarjo.
Pak tarjo memiliki tubuh yang tinggi, kalau aku taksir sih sekitar 170cm-an, berbadan kekar dan kelihatan masih segar bugar meski usianya sudah kepala 5. Mungkin itu yang membuat dia bisa mempunyai 2 istri. Sabtu malam ini agak berbeda, bukan cuma cuaca yang membuatku gerah berada di ruang tv bersama pak Tarjo, tapi karena Mbok Darmi tidak membuatkan makan malam sebelum meninggalkan rumah tadi. Tak ayal kami semua merasa lapar. Lantas aku segera menelpon ibu untuk menanyakan letak warung soto yang kemarin dia bungkuskan sotonya buat aku. Ternyata warung tersebut cukup jauh juga dari rumah, dan aku pun meminta tolong pak Tarjo untuk mengantarku ke sana. Cukup lama juga Pak Tarjo diam berfikir, bukan karena tak tau jalan ke sana tapi karena motor yang akan dipakai ke sana tidak ada lampunya, sedang katanya jalan ke sana juga jelek. Ah masa bodo pikirku, orang udah lapar juga, aku pun memaksa pak Tarjo untuk ke sana, akhirnya dia mau meski sudah banyak memperingatkanku.
Perjalanan ke sana ternyata emang sangat menyakitkan, karena jalannya bertul-betul parah. Tapi tak apa, demi soto yang enak itu. Sekitar 30 menit perjalanan akhirnya sampai juga di sana, aku pun bersyukur karena tidak terjadi apa-apa baik pada motor, aku dan pak Tarjo. Tapi di warung itu ternyata rame banget, penuh sekali pengunjungnya. Namun tekadku sudah bulat untuk tetap beli di warung tersebut.
Dan akhirnya setelah sekitar satu jam menunggu, soto pesanan kami sudah jadi, aku tidak makan di sana, tapi membawanya pulang untuk disantap di rumah. Dalam perjalanan pulang aku agak sedikit takut dan khawatir karena jalannya yang gelap serta jelek dan berbatu. Dan yang aku khawatirkan pun terjadi, pak Tarjo entah lupa atau tidak tahu kalau di jalan tikungan yang ada pohonnya itu ada lubang yang cukup gede, dan kami pun terperosok. Pak Tarjo terlempar ke depan, sedangkan aku tertindih motor di lubang, sialnya knalpot motor yang panas itu tepat berada di atas kakiku dan sayur soto yang masih panas itu juga tumpah di tangan dan sebagian kena muka. Kontan aku menjerit merasakan panas dan sakit tertindih motor. Selanjutnya aku tidak ingat apa-apa lagi. Karena waktu aku bangun aku sudah ada di rumah sakit ditemani ayah, ibu dan pak Tarjo yang tampak sedikit diperban tangannya.
Kata dokter sih tulang di kakiku ada yang retak, tapi tidak terlalu serius juga. Sedang tangan dan wajahku menderita luka bakar yang cukup serius. Tapi lagi-lagi dokter memberiku angin segar karena luka bakar itu bisa dia sembuhkan total, dan bekasnya pun akan hilang meski harga obatnya sangatlah mahal, namun orang tuaku tidak mempermasalahkan hal itu, yang penting aku bisa sembuh total. Huft,,,,,sungguh cerita yang sangat panas, tersiram sayur soto, dan terkena knalpot motor. Dan bisa dikata cerita dewasa, karena pelakunya sudah pada dewasa, selain itu kalau anak kecil yang terkena knalpot dan tersiram sayur panas pasti nangis kenceng banget. Cerita panasku dengan Pak Tarjo ini tak akan kulupa sampai kapanpun. Dan merupakan pengalaman yang sangat luar biasa sekali agar aku lebih berhati-hati dalam bertindak dan tidak gegabah.
NB : Cerita di atas hanyalah fiktif belaka karangan penulis. Bila ada kesamaan nama, lokasi, peran, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Minggu, 25 Oktober 2015
Cerita Dewasa Ngentot dengan mama ku berjilbab
Namaku anto anak dari toni (papah) dan andari (mamah). papah seorang
bisnisman yang supersibuk dan jarang sekali berada di rumah. sementara
mamah seorang ibu rumah tangga biasa yang suka mengisi waktunya dengan
mengisi ceramah pengajian ibu2, mamah mengisi acara pengajian bukan
karena ingin mengincar uang tapi hanya karena ingin mengisi waktu luang
saja karena pada dasarnya untuk segi ekonomi keluarga kita cukup berada,
mamah lulusan salah satu PTN dari jurusan yang berhubungan agama
makanya mamah cukup pandai untuk mengisi acara pengajian ibu2 atau
ceramah.
pukul 9 latihan futsal kami dihentikan karena memang sedari awal pelatih kami terlihat kurang sehat makanya latihan kami hanya dibimbing sebentar dan selebihnya kami dibebaskan memilih untuk latihan sendiri atau pulang. entah kenapa hari itu aku malas sekali untuk bermain dan lebih memilih untuk pulang. sekitar 20 menit perjalanan akhirnya aku sampai di rumah, yang aku tau rumahku sedang tidak ada siapa2 karena papah sedang keluar kota sementara mamah sedang mengisi acara pengajian di komplek sebelah.
Sesampainya di rumah sebelum memasukan motor, dari luar gerbang rumah aku melihat mobil mamah masih terparkir di garasi rumah kami dan di sebelah mobil mamah terlihat ada sepeda motor jadul yang tak lain aku sering liat motor tsb dipakai oleh pak rt. kutengok ke arah pintu rumah ternyata tertutup rapat, aku menjadi curiga kenapa mamah ga jadi perginya? kenapa ada pak rt? kalo bener ada pak rt kenapa pintunya ditutup rapet gitu? setelah banyak pertanyaan terlintas di pikiranku akhirnya kuputuskan untuk memastikan sendiri apa yang terjadi. aku putar balik motorku dan aku sembunyikan di pos satpam lalu aku kembali ke rumah, perlahan tanpa menimnbulkan suara kubuka gerbang dan memasuki halaman rumah, aku berjalan perlahan ke arah kebun samping rumah yang dimana disitu ada jendela yang bisa melihat isi di ruang tamu.
saat semakin dekat dengan jendela aku mendengar suara aneh dari ruang tamu, suara itu cukup familiar. yang tak lain suara itu adalah suara yang sering kudengar saat menonton bokep, ya suara itu adalah suara desahan orang yang sedang asik ngentot. aku jadi makin penasaran apa yang terjadi di dalam. saat ku dekatkan wajahku ke jendela dan melihat kejadian di dalam aku sangat terkejut dan tercengang dengan pemandangan di dalam. mamah masih dengan menggunakan gamis tadi pagi yang dipakai katanya buat mengisi ceramah di komplek sebelah, tetapi bedanya gamis yang tadi pagi sebelum aku berangkat ke sekolah dengan gamisnya yang sekarang adalah gamis tadi pagi yang berwarna putih itu begitu rapih.
sementara yang sekarang terangkat bagian bawahnya sampai ke perut dan masih lengkap dengan jilbab putihnya sedang asik menunggangi pak rt. terlihat pak rt sudah tidak memakai celana tetapi masih memakai baju kemejanya. awal banget aku melihat pemandangan itu sungguh kesal, bt dan cemburu tapi tak lama berselang itu semua terganti menjadi rasa pensaran dan nafsu lihat mamah bermain seks, walaupun aku tidak melihat tubuh mamah dengan jelas karna masih memakai pakaiannya, mungkin hanya bagian kaki dan pahanya yang bisa terlihat oleh aku.
mamah : "pak uuuhhh enak bangett pak.. hmmm uuuhhh"
pak rt : "iya bu memek ibu juga legit banget.. jarang2 dapet iuran bulanan rt dibayar pake memek ustajah binal hehe" terlihat mamah masih asik menggenjot dari atas, kadang maju mundur, atas bawah bahkan memutar
m (mamah) : "siapa yang ustajah binal uuuhhh pak rt hmmm?"
pr (pak rt) : "ya ibu dong hehe.. siapa lagi.. nih buktinya mau ngentot sama saya.."
m : "hehe bisa aja pak rt.. saya kan mau ngentot sama pak rt cuma itung2 amal saja hhihi.. nanti siapa tau dapet pahala bikin seneng orang dan juga buat bayar hmmm iuran RT, abis saya ga ada receh buat bayarnya hihi uuhhhh" aku kaget dengan perkataan mamah barusan, jadi mamah melakukan ini karena ingin membayar iuran bulanan, murahan sekali mamahku ini pikirku
pr : "asik.. berarti bisa rutin dong beramal ke saya nya? uuuhhh terus bu goyang hhmmm"
m : "tergantung pak, kalo iuran rt ya konsisten cuma tiap bulan dong hehe nah kalo beramal baru deh itu seminggu sekali dan tiap hari sabtu, kalo sabtu depan yang datang duluan bukan bapak ya berarti rezeki orang lain hehehe uuuhhhh hmmm"
pr : "wah kalo bukan saya bararti rezeki siapa tuh? hmmm"
m : "kan kata saya tergantung, bisa tukang sayur, pak satpam atau siapa aja yang datang duluan hihi uuhhhh hmm"
pr : "terus kalo saya, pak satpam sama tukang sayur dateng bersamaan gimana tuh? hehe"
m : "ya ga gimana2 pak, berarti semuanya saya kasih amal bareng2 hehe uuuhh"
pr : "wah kita semua gantian dong masuk sini nya buat ngegilir ibu hehe"
m : "hmmm uuhhh ngapain mesti gantian pak? ga aahhhh perlu ada yang saling nunggu hihi"
pr : "maksudnya bu? aahhh"
m : "ya kalo yang dateng2nya bareng2 aaahhh cuma bertiga langsung aja pada masuk ke rumah, mmmhhh ga usah saling nunggu, emang saya beras zakat mesti diantriin hihi"
pr : "kalo ga nunggu gimana dong bu uuhhh?"
m : "ya kalo cuma bertiga kan pas tuh bisa bareng2 uuuhhh hihi, yang hmmm satu di memek, satu dianus dan satu lagi mulut hmmmm uuhh hihi, kcuali kalo lebih dari tiga, hmmm sisanya yang ga kbagian ya berarticuma kebagian grepe2 doang hihi"
pr : "hmm dasar ustajah binal.." tiba2 pak rt memeluk tubuh mamah dan memutar tubuh mereka, sehingga kini pak rt ada diatas mamah sedang menunggangi mamah. pak rt menggenjot mamah dengan tempo cepat.
pr : "aaahhh terima nih peju gua uuhhhh aaahhh"
m : "jangan dulu pak rt uuuuhhhh tahan dulu aaahhh"
pak rt menekan makin dalam dan tiba2 dia agak kejang2, nampaknya pak rt orgasme
pr : "aaahhh ga tahan saya bu hehe" terlihat raut wajah mamah sempet kecewa tapi dengan sekejap dirubah lagi menjadi senyuman manis
m : "gpp kok pak rt, yang penting pak rt puas kan?" tanya mamah dengan kontol yang masih menancap di memek mamah
pr : "puas dong bu, hehe" kata pak rt sambil kepalanya sandaran diatas tetek mamah yang masih tertutup gamis, dan tangan pak rt mengelus2 tetek mamah
setelah istirahat beberapa menit pak rt bangkit dan mencabut kontolnya, pluuup bunyinya. terlihat cairan keluar dari memek mamah.
m : "uuhhh ga mau lanjut ronde dua nih pak? hihi" kata mamah genit sambil mengedipkan mata sebelah dan meremas2 toketnya sendiri
pr : "duh maaf bu ga bisa, saya mau nagih ke tetangga lain.. seandainya ga ada kegiatan saya mau full disini terus deh genjotin ibu hehe"
m : "alah kayak yg kuat aja, yaudah sana gih pergi hihihi"
pr : "ok bu saya pergi dulu ya, assalamualaikum" pak rt keluar rumah setelah sbelumnya telah memakai pakaian
m : "walaikumsalam" kata mamah menjawab tapi masih dengan posisi tadi, gamisnya terangkat sampai keperut dan memek dengan jembut dibentuk segitiga diatas memeknya terekspos kemana2. tak lama terdengar suara motor pak rt pergi. aku pikir pertunjukan show mamah secara langsung sudah beres, tetapi saat aku hendak pergi meninggalkan tempat mengintip ku tadi aku melihat mamah menarik nafas panjang dengan raut wajah yang sedikit kecewa, lalu terlihat mamah mengambil sesuatu dari tas kecilnya dan saat benda itu keluar aku kaget sekali mamah punya benda seperti itu, benda itu adalah vibrator kecil berbentuk kontol. mamah lalu menyalakan vibrator tersebut dan menggesek2annya di memeknya
m : "hmmm uuuhhhh aaahh" mamah terus orgasme selama beberapa menit, setelah beberapa menit berlalu terlihat badan mamah kaku dan menegang dan tak lama mamah sedikit mengejang. mamah baru saja orgasme waktu itu. nafas mamah sangat memburu waktu orgasme. setelah istirahat beberapa menit mamah terlihat sangat lelah dan tak lama terdengar mamah seperti tertidur. saat ini aku yakin kalo ga ada pertunjukan lainnya lalu aku putuskan untuk pergi. aku pergi mengambil motorku dan memasukannya ke garasi. aku pikir saat itu mamah terbangun oleh suara motor.
saat aku masuk ruang tamu terlihat mamah masih tertidur diatas sofa dengan kaki mengangkang dan memek indah nya terekpos dengan bebasnya. kali ini aku bisa melihat langsung tanpa terhalang jendela kaca lagi. begitu indah memek mamah ditambah cairan meleleh dari sela2 memeknya, mungkin itu bekas pergelutannya dengan pak rt tadi.
aku begitu nafsu melihat mamah dalam posisi seperti ini dan juga berkhayal bisa menggenjotnya. setelah dipikir2 sebentar aku tak peduli mamah akan marah atau bagaimana yang penting saat ini aku haru bisa menikmati mamah. kuputuskan untuk ngentot dengan mamah sekarang. kubuka seluruh baju dan celana ku hingga bugil. lalu kudekatkan ke tubuh mamah, terdengar dengkuran halus dari mamah.
aku ingat dengan film yang aku tonton biasanya kalau mau ngentot harus pemanasan dengan ciuman, raba2 dll tapi saat itu aku tidak mau melakukannya karena takut keburu mamah bangun dan melabrak aku ditambah akunya juga sudah tidak tahan. kudekatkan kontolku ke memek mamah yang sangat basah itu. setelah kepala kontolku nempel dengan permukaan memek mamah, mamah menggelinjang dari tidurnya. kutekan perlahan kontolku, entah kenapa walaupun basah aku agak sulit memasukan kontolku. blleessshh akhirnya kepala kontolku masuk. tiba2 mamah bersuara, saat kulihat mukanya mamah masih memejamkan matanya dan merintih
![]() |
m : "hmmm pak rt balik lagi? ketagihan ya? hehe uuhhh" ternyata mamah menganggap bahwa yang sedang menyetubuhinya pak rt. mamah berbicara dengan nada halus sekali, terlihat mamah lemas sambil merintih keenakan, aku ga berani menjawabnya karena takut ketahuan.
m : "ayo dong lanjutin.. masa diem aja pak rt" ditegur sperti itu membuat ku tersadar untuk cepat menuntaskan ini takut keburu mamah sadar sepenuhnya. kutekankan kembali kontolku dengan susah payah.
m : "duh kok kontolnya jadi ngegedein sih pak rt? hmmm enak nih uuhhh" bllleesss akhirnya kontolku masuk semua
![]() |
m : "aaaahhhhh gila enak banget uuhhh gede, ayo genjot pak.." aku genjot dengan tempo perlahan, sebisa mungkin aku tidak mengeluarkan suara ataupun desahan. permainan kami terus meningkat dari yang perlahan mulai dinaikan temponya sleb sleb sleb tak lama mamah bersuara
m : "pak saya keluar uuuhhhh aaahhh" berasa sekali kontolku seperti disiram air hangat. kudiamkan sejenak kontolku agar memberi waktu mamah menikmati orgasme nya.
m : "hmm permainan bapak lebih enak dari yang tadi hihi uuhhh" entah kenapa mamah masih malas untuk mebuka mata padahal aku yakin kalau dia sudah bangun dari tidur dan sadar sepenuhnya.
setelah istirahat beberapa menit tiba2 mamah menggoyang2kan badannya agar kontolku keluar masuk di dalam memeknya, ini kode agar aku memulai kembali genjotannku. ku mulai ronde kedua, sleb sleb pertama dengan genjotan perlahan, dilanjutkan agak tinggi temponya
m : "ayo lebih keras pak uuuuhh teruss aahhh" saat genjotan dengan tempo sangat tinggi aku melakukan kesalahan yang sangat fatal
a (aku) : "iya mah uuuhh" seketika aku sadar dan menutup mulutku dengan tangan. genjotan mamah pun berhenti tiba2, lalu mamah membuka mata
m : "anto.. apa yang kamu lakuin?" terlihat mamah melotot sambil berbicara dengan ku dengan nada tinggi
a : "hmmm annuu..." aku tidak bisa jawab apa2 dan hanya menundukan kepala karena sudah terlanjur malu dan takut, tetapi kontolku masih menancap di memek mamah
m : "berani2nya ya kamu, nanti mamah laporin ke papah biar ga dikasih uang jajan lagi" aku sangat takut waktu itu, kalau bener dilaporkan bukan saja uang jajan tapi aku bakal ga dianggep jadi anaknya lagi mungkin. mamah terus memarahiku panjang lebar, sementara aku hanya bisa menunduk dan manggut2 saja, anehnya saat dimarahi yang menurutku cukup lama itu kontolku masih menancap di memek mamah, jadi saat itu mamah memarahiku masih dengan posisi memeknya disodok kontolku.
![]() |
m : "sekarang liat mamah anto" masih dengan nada tinggi, kuberanikan diri menatap wajah mamah
m : "kenapa kamu berani melakukan ini sama mamah?" aku masih belum bisa menjawabnya karena masih ketakutan, anehnya kontolku tidak menciut saat dimarahi mamah
m : "sekarang cabut itu.." kata mamah sambil menunjuk ke arah kontol ku dan dengan masih nada marah. perlahan ku cabut kontolku sambil kulihat wajah mamah
m : "uuuhhhhh..." terdengar mamah mendesah halus saat kontol ku dicabut plluupp. aku melihat mata mamah melirik kontolku saat sudah tercabut dan gigi mamah menggigit sedikit bibir bawah mamah, seperti ekspresi orang yang sedang pengen. tapi itu tak berlangsung lama, mamah kembali memarahi ku. tapi bedanya saat ini aku dimarahi mamah sambil mata mamah sering melirik kontolku yang tak loyo2. bagaimana bisa loyo, orang dimarahinnya sambil di tontonin memek mamah, saat itu gamisnya masih belum dibenerin jadi aku masih bisa melihat memek mamah.
m : "oke sekarang mamah mau telpon ke papah buat ngelaporin kelakuan kamu" kata mamah berdiri dan menurunkan gamisnya sehingga memeknya kini tertutup gamisnya
a : "jangan mah pliiisss"
m : "kelakuan kamu sudah kelewatan mamah mesti lapor ke papah biar kamu dikasih hukuman sama papah"
a : "jangan mah nanti bisa diusir dari rumah anto nya" kata ku mengiba, mamah berpikir sejenak
m : "yaudah gpp papah ga jadi mamah kasih tau, biar mamah sendiri aja yang ngehukum kamu" masih dengan nada jutek dan marahnya, aku hanya bisa mengangguk. mamah lalu berjalan ke pintu depan dan kepala nya keluar den celingak celinguk kiri kanan, lalu mamah masuk kembali dan mengunci pintunya
m : "mamah masih bingung menghukum apa ke kamu, mestinya mamah nanya ke papah"
p : "jangan mah plisss"
m : "yaudah gini aja deh hukumannya" dengan nada jutek, mamah kembali ke sofa ruang tamu. jika orang ingin duduk biasanya mendaratkan pantatnya terlebih dahulu tetapi mamah tidak, dengan gerak sangat perlahan mamah mendaratkan lutunya terlebih dahulu yang pertama kiri dan yang kedua kanan, kini lutut mamah ada di sofa. posisi mamah menghadap belakang sofa dan membelakangi ku. tangan nya memegang sandaran belakang sofa, mamah agak menungging. aku bingung apa yang dilakukan mamah.
m : "yee malah diem, mau hukuman mamah apa hukuman dari papah nih?" kata mamah yang lagi2 dengan nada jutek dan marah. aku bingung setengah mati apa yang mamah lakukan dan apa yang mesti kulakukan
a : "ga mau dihukum papah"
m : "yaudah berarti hukuman mamah aja, yaudah cepet" aku bingung mesti ngapain
m : "yee malah bengong.. nih biar jelas deh hukumannya apa" tiba2 mamah mengangkat kembali gamis bagian bawahnya sampai perut sehingga memeknya kembali terlihat tapi kini dari arah belakang. aku masih bingung, takut dan tidak percaya apa yang mamah lakukan, karena mamah masih bebicara seperti org marah tetapi malah memberi tontonan memeknya
m : "hehehe anto sayang, mamah cuma akting kok marah2nya, seneng aja liat kamu ketakutan gitu hehe. kontolnya masih bangun aja tuh, yyukkk sini sayang sodok mamah lagi, masih nafsu sama mamah kan?" kata mamah dengan nada lembut halus dan sedikit centil, beda 180 derajat dengan yg tadi
a : "bener mamah ga marah?"
m : "ya awalnya mamah marah tapi dipikir2 kasian kamu juga yang masih kena tanggung gitu hihi"
a : "kasian ke anto apa kasian ke mamah sendiri tuh yang masih nanggung? hehe"
m : "hahaha iya iya deh mamah ngaku, abis kontol kamu tuh bandel banget masuk memek mamah tanpa permisi, yaudah jadi mamah mau hukum deh hehe, masih nafsu sama mamah kan sayang?"
![]() |
a : "hmm iya masih mah hehe"
m : "yaudah kalogitu genjot mamah lagi dong kayak tadi, tubuh mamah buat anto seorang hihi" aku kembali mendekat ke mamah, ku raba2 pantat mamah, pllaaakkk ku tampar pantat mamah
m : "aaaawwww kok ditampar sih?" kata mamah sambil menggigit bibir bagian bawahnya
a : "abis nakal sih pake maen sama pak rt sgala hehe" plllaaakkk
m : "uuhhhhh loh sayang kamu liat mamah sama pak rt tadi?" mamah agak kaget sambil mendesah karna ditampar
a : "iya mah hehe"
m : "jangan kasih tau papah ya? kamu ga marah kan sayang?"
a : "ok siap mah, ngga kok malah anto seneng liat mamah binal gitu apalagi masih pake jilbab hehe"
m : "hmm dasar anak mamah ini hihi, oh jadi kamu seneng mamah masih pake jilbab?"
a : "iya mah seneng banget hehe"
m : "yaudah kamu boleh deh nampar pantat mama lagi biar kamu seneng hehe" pllaaakk aku tampar kembali pantat mamah
a : "tuh 3 kali tamparan karna udah selingkuh dan binal hehe"
m : "dduuuuhhh gimana ya" kata mamah dengan berlagak seperti orang mikir
m : "kayaknya anto mesti nampar mamah 3 kali lagi deh soalnya mamah maen sama kamu tadi hehehe"
a : "hmmm dasar ppllaaakk pllaakkk pllaakk"
m : "uuuhhh aaaahhh uuhhhh" mamah terus mendesah saat kutampar
m : "enak banget sayang uuuhhhh, masukin kontolnya skrg dong sayang"
a : "ok mam" kuarahkan kontolku ke memek mamah, kugesek2an kepala kontolku di permukaan memek mamah
m : "hmm sayang masukin sekarang kontol kamu.. mamah ga tahan aaaaahhhhh uuhhhh" tiba2 mamah menegang dan agak mengejang. ternyata mamah orgasme hanya dengan digesek2 kontol
m : "tuh kan mamah keluar deh hihi, ayo sayang masukin skrg" perlahan kutekan kontol ku, agak susah tapi akhirnya semuanya masuk, blleessshhh
m : "uuuhhh gede banget kontol kamu sayang aaaahhh genjot ya aaahhh"
a : "ok mam uuhhhh slleb sllebb sllebb"
m : "uuhhh aaahhh uuhhhh" selang beberapa menit kugenjot dari yang tempo perlahan hingga cepat dan akhirnya mamah kembali orgasme
![]() |
m : "aaaahh sayangg mamah keluar lagi, kamu masih belum keluar?"
a : "belum mah hehe"
m : "kok kuat banget sih? hayoh kamu sering maen cewek ya? makanya bisa kuat?"
a : "ngga kok mah sumpah deh"
m : "wah brrti masih perjaka dong? hihi"
a : "tadinya sih iya tapi kan skrg udah direbut sama mamah hehe"
m : "hmm dasar, ganti gaya yuk ah, cabut dulu kontol kamu.." pllluuup aku cabut kontolku, terus mamah
menyuruhku rebahan diatas karpet ruang tamu, lalu mamah memasukan kembali kontol ku, kali ini dengan gaya mamah diatas.
m : "uuuhh aaah hmmm uuhh aaahhhh" mamah menggenjot ku maju mundur, atas bawah kadang memutar
m : "mau sambil nyusu sayang?"
a : "mau.. tapi ribet ah mesti lepas baju dulu uuhh aaahhh"
m : "ga usah lepas baju kok aaah mmhhh" tiba2 sreeeekkk, mamah menari baju nya dari arah kerah leher hingga sobek sampe perut. terus mamah mengeluarkan teteknya dari luar baju gamisnya
a : "kok disobek mah? ga sayang tuh?"
m : "abis tanggung sih hehe males lepasnya. nih nyusu sayang uuhhh"
a : "mamah ga pake bh? dari tadi?"
m : "hehe mamah lepas bh nya pas tadi liat pak rt mau ke rumah hihi"
a : "hmmm dasar uummhhh mmpphh ssrrruuppp," sambil digenjot mamah aku nyusu ke tetek mamah
m : "ahhh terus sayang aaaahh uhhhh" cukup lama di posisi ini hingga aku udah mau orgasme
a : "mah anto mau keelluuarr uuhhh"
m : "bareng ya sayang mamah juga maauu keluarr aahhh" genjotan mamah makin cepat. crroott crrroott cret cret cret akhirnya kami orgasme bareng2 di dalam memek mamah
a : "enak mah uuhhh"
m : "iya sayang enak hha uuh ahh uhh" suara mamah masih ngos ngosan dan ambruk diatas tubuh aku
m : "makasih ya sayang, mamah ga pernah seenak ini" mama mengecup keningku
a : "sama2 mah, lain kali boleh lagi ga?"
m : "boleh dong sayang, kalo ga ada papah kamu bebas nyodok dan genjot mamah kok d rumah ini hehe"
a : "asiiikk" kulihat jam sudah menunjukan pukul 11 siang. mamah masih ambruk diatas tubuhku karena kelelahan dan tak lama kami berdua tertidur diatas karpet ruang tamu dengan kontolku yang masih menancap d memek mamah.
pukul 11.35 aku terbangun dan masih dengan posisi sama, mamah diatas aku dan kontol aku masih menancap di memeknya. perlahan aku sedikit memiringkan tubuh agar mamah bisa lepas dan rebahan di samping aku. plluuupp aku lepas kontolku, keluar cairan sangat banyak sekali dari memek mamah.
Karena kasihan mamah tertidur di karpet akhirnya aku putuskan untuk menggotongnya dan membawanya ke kamar, aku rebahkan kembali mamah diatas kasur di kamar mamah. tadinya aku ingin ikut tidur disampingnya, tetapi saat melihat mamah dengan keadaan gamis putih yang acak2n dan tetek memek nya terekspos kemana2 tetapi masih mengenakan jilbab menjadi sensasi tersendiri dan tanapa sadar membuat kontolku berdiri lagi, karena kasihan dengan mamah yang terlihat capek maka aku putuskan untuk
mengocoknya saja menggunakan tangan sambil tangan satu lagi meremas tetek mamah. saat hendak ingin keluar aku dekatkan kontolku ke wajah mamah dan akhirnya ccrroo crroot cret cret cret aku nyemprotin sperma ku ke wajah mamah sebagian mengenai jilbabnya. mamah tidak terbangun dari tidurnya, setelah keluar semua aku mengelapnya dengan jilbab mamah dan kuputuskan untuk ikut tidur disamping mamah.
m : "eehhh udah bangun sayang" kata mamah masih sambil menjilati kontol ku
a : "mamah ngapain mah hhmmm" kataku yang masih setengah sadar
m : "ya bangunin kamu lah, liat tuh udah jam brp?" kulirik jam dinding ternyata sudah jam 4 sore.
m : "tadi kamu yang nyemprotin sperma di muka mamah?"
a : "hehe" aku hanya ketawa ringan ditanya seperti itu oleh mamah
m : "hmmm ssrrruupp kering tau muka mamah, mmpphh nyyyammm jadi lama aja mandinya" kata mamah sambil diselingin menjilat kontolku
a : "hehe maaf deh, emang mamah ga suka?"
m : "ya suka sih hehe hmm mmuuaahh ssrrllele"
a : "dihh dasar hehe, mah tadi katanya cuma mau bangunin anto, anto udah bangun nih, kok masih asik aja tuh maenin lolipop hehe"
m : "ini lagi ngebersihin sisa yang tadi, kamu tuh ya mau tidur bukannya dicuci dulu kontolnya, jangan dijadiin kebiasaan ya hhmm ssrrruupp"
a : "bodo ah mau dijadiin kebiasaan aja, biar tiap bangun tidur mamah ada kerjaan buat bersihin kontol anto hehe"
m : "hmm dasar.. yaudah deh mamah sekarang fungsinya jadi pembersih kontol anto, asal anto bisa muasin mamah terus kayak tadi aja hehe"
a : "ok siap mah, tuh kontol anto berdiri lagi, tanggung jawab mah hehe"
m : "yasudah pake mulut aja ya? hihi" lalu mamah lanjut mengulum kontol ku.
Jujur saja aku masih tidak percaya dengan kuluman mamah yang begitu lihai, aku tidak tahu mamah belajar dari mana, setau aku lingkungan mamah itu ibu2 pengajian saja, kecuali tadi aku melihat dia maen sama pak rt.
aku keenakan di sepong mamah hingga muncrat di mulut mamah. mamah tidak langsung menelannya, tapi memperlihatkan ke aku dan memainkan dimulutnya lalu ditelan.
Akhirnya seharian itu kita terus bermain di rumah sampe sama2 lemas untuk esok harinya
Cerita Dewasa Ngentot Janda Berjilbab
Cerita Dewasa Berikut ini adalah cerita dewasa nyata, atau kisah nyata
dari seorang pemuda yang beruntung bisa menikmati tubuh seorangn janda
beranak satu, janda yang sehari-harinya menggunakan jilbab, membuat sang
pemuda lebih bersensasi untuk menikmati permainan panas dengan wanita
yang umurnya lebih tua darinya. Berikut kisah lengkapnya.
Neng…, seperti itulah biasa aku memanggilnya, dia adalah teman sekantorku, seorang janda beranak 1 dan umurnya kira2 6-7 tahun lebih tua dariku. Wajahnya biasa saja, tubuhnya mungil dengan ukuran buah dada sedang. Apabila bekerja dia selalu menggunakan kerudung (jilbab), inilah awal ketertarikanku padanya. Perlu diketahui bahwa kadang-kadang aku berfantasi dapat merasakan kehangatan tubuh seorang Cewek berjilbab.
Sebagai seorang janda neng nampaknya sangat haus akan belaian seorang pria, dan tampaknya dia tertarik padaku. Hal ini kuketahui dari pandangannya padaku dan cara dia memperlakukanku. Terkadang ia memandangiku dan berusaha memegang tanganku bila sedang ngobrol berdua dengannya. Sebagai seorang lelaki normal aku senang sekali dengan perlakuan seperti itu, makin hari dia makin dekat denganku, makan siang berdua, pegang2 tangan, bahkan setal beberapa lama ia tak segan2 lagi untuk mencium pipiku…bahkan bibirku.
Suatu hari neng tidak masuk kerja karena sakit, dan karena urusan pekerjaan aku terpaksa harus menemuinya, hari itu aku menghubunginya untuk menyanyakan keadaannya dan bertanya apakah aku dapat bertemu dia karena ada beberapa laporan yang butuh tanda-tangannya. Singkat cerita aku meluncur menuju rumahnya, dalam perjalanan aku membayangkan kira2 apa ya yang akan terjadi nanti?
Aku mengetuk pintu rumahnya beberapa kali, kemudian pintu rumah terbuka dan muncul anak laki2 mengenakan seragam smp, ternyata ia anak neng.
“eh…om wrony, masuk om…”, sapanya sambil mempersilahkan aku masuk.
“mama ada de?…, tadi om sudah telepon dan janji ketemu mama…” tanyaku.
“ada, mama sedang di kamar, sebentar ya ade panggilkan…” jawabnya, kemudian ade melangkah menuju kamar neng dan berteriak “maa….,
ada tamu tuh dari kantor…om wrony…”
Pintu kamar terbuka dan muncullah sosok neng, wajahnya tampak berbeda dari yang sebelumnya kulihat, raut wajahnya sayu, dan perbedaanya adalah karena ia kini tidak mengenakan jilbab. Rambutnya pendek sehingga dengan jelas menampakkan lehernya yang jenjang. Saat itu Neng mengenakan kimono pink bermotif bunga.
“Ma, aku berangkat sekolah dulu ya…” ujar ade sambil mencium tangan Neng
“Ya…, hati2 di jalan ya de…, salam dulu tuh ke om wrony” ujar neng.
Ade lalu menghampiriku dan berpamitan sambil mencium tanganku, “Ade pergi dulu ya om…”
“Ya…”, ujarku singkat.
Lalu ia berlalu meninggalkan kami berdua, otakku mulai ngeres…wah kebetulan nih ade pergi sekolah, jadi aku bisa bermesraan dengan mamanya…,
namun aku berusaha menahan diri dan berkata “Gimana neng, udah enakan? maaf ya aku mengganggu, soalnya laporan ini harus masuk hari ini”
“Ya..lumayan deh, tapi masih sedikit pusing, mana berkasnya biar aku tandatangani”, jawab neng sambil berjalan kearahku.
Kami duduk berhadapan, kemudian ia mengambil berkas yang aku sodorkan lalu mulai menandatanganinya. Karena posisi Neng agak menunduk, maka
dengan jelas aku dapat melihat belahan dadanya dari sela2 kimononya yang longgar, dan ternyata neng tidak memakai bra sehingga puting buah dadanya
tampak menonjol. Aku menatapnya tanpa berkedip, ukurannya memang tidak besar tapi bentuknya terlihat masih kencang dan terasa sangat menantang untuk dijelajahi.
“Hey…, kamu lagi liatin apa?”, ujar neng mengagetkan aku.
“nggak kok, aku sedang memperhatikan tanda tanganmu…” kilahku
“Tanda tangan atau payudaraku?” kata neng kemudian sambil tersenyum.
“hehehe…, itu…, belahan payudaramu kelihatan sedikit…, sayang kalau aku melewatkannya…”, candaku.
“ah kamu…, nih sudah selesai…”, ujar neng sambil menyodorkan kembali berkas2 padaku.
“ya udah aku langsung ke kantor lagi ya…” kataku sambil memasukan berkas2 tadi kedalam tas.
“Nanti dulu dong, kamu kan baru saja datang…, lagian aku mau minta tolong sedikit nih”…jawab neng sambil bergerak mendekatiku dan memegang tanganku.
“Tolong pijitin aku ya wron, badanku pegal2…sakit smua.., yaa…sebentar aja..” pinta neng sambil menarik tanganku dan bergerak menuju kamarnya.
Bagai kerbau dicocok hidung aku menuruti saja kemauannya, sesampai di kamar dia menarik pinggangku sehingga posisi kami saling berhadap-hadapan
dengan jarak yang sangat dekat, wajahnya berada sangat dekat dengan wajahku lalu kemudian bibirnya tiba2 mencium bibirku, tangannya memegang bagian belakang kepalaku dan menariknya seakan menyuruhku untuk terus mengulum bibirnya. lidahnya bermain-main di mulutku membuat nafsuku perlahan bangkit.
Kemudian aku menarik bibirku dan melepas ciumanku, lalu aku berkata “katanya mau pijit…kok malah ngajak cipokan?”
“hehehe…abis aku kangen wron, lagian kita kan jarang2 berduaan gini…” ujarnya, kemudian dia menarik tali pengikat kimononya lalu melepas kimononya
membiarkannya terjatuh dilantai, tersembullah kedua buah dada yang tadi kuintip dari luar, dan ia ternyata tidak menggunakan bra, tetapi masih menggunakan cd-nya…, bentuk tubuhnya sangat ideal, perut yang langsing, buah dada dan pantat yang masih kencang.
“kamu tadi ngintip ini kan?…” katanya sambil menarik tanganku ke buah dadanya, lalu meremaskan tanganku di buah dadanya itu.
“ayo sekarang liat deh sepuasnya, ga usah ngintip…hihihi”
tangan kananku meremas-remas buah dada kanannya dan mulutku dengan sigap menghisap puting kirinya, mencium dan menjilatinya dengan rakus, sementara tangan kiriku mulai bergerak meremas2 bongkahan pantat neng.
“Sssshhh….aahhhh…”, neng sedikit merintih ketika aku menghisap puting susunya, lalu tangannya bergerak mencari-cari retsleting celanaku, membukanya, melepaskan ikat pinggangku lalu memelorotkan celana dalamku, otomatis burungku yang telah berdiri langsung menyembul.
Neng merubah posisinya menjadi berjongkok, kemudian ia mencium kemaluanku, menjilati dan menghisapnya…”..arrggghhh… .enak neng”, aku melenguh keenakan…
Sambil berjongkok Neng terus mengulum dan menghisap-hisap penisku, sambil tangannya meremas-remas pantatku, sebagai seorang janda nampaknya ia sangat merindukan kontol lelaki, sehingga saat menemukannya seolah ia tak mau berhenti menikmatinya…
Beberapa saat kubiarkan neng bermain-main dengan senjataku, bahkan aku sangat menikmati permainannya…, jilatan dan hisapannya membuat nafsuku makin tak terbendung. Aku angkat badannya dan merebahkannya di tempat tidur…, kini kami bergulat dengan posisi 69, neng berada dibawah terus mengulum dan menghisap penisku, sementara aku menjilati kemaluannya dari luar celana dalamnya yang sudah basah. kutarik cdnya dan neng mengangkat pantatnya keatas sehingga memudahkan aku untuk melepaskan cdnya…, kujilati klitoris neng dengan perlahan “ssssshhhh….aahhhh….” desahan neng semakin keras ketika kujilati labianya yang sudah amat basah dan berdenyut-denyut, pantatnya bergelinjang kian kemari. Denyutan di memeknya itu makin kuat seiring makin kerasnya desahan Neng, Tak lama kemudian,
“Aaaahhh….aaghh….oohhhh… wron…..” rupanya neng sudah mendapatkan orgasme pertamanya, kurasakan cairan keluar dari memek neng…kujilati terus dan terus sehingga tidak ada yang tersisa…
Aku segera berbalik dan memposisikan kontolku di lubang vagina Neng. Kugesek-gesekan perlahan kepala kontolku di bibir kemaluannya, Neng menggelinjang-gelinjang seolah tak sabar untuk merasakan burungku masuk ke lubang kenikmatannya. “…shhhh..ooohhh…ayo dong wron…tunggu apa lagi…”
Perlahan kumasukan kontolku ke vagina neng…, blessssshhh….karena sudah basah maka tanpa hambatan burungku menerobos liang senggama janda berjilbab ini, kutusuk-tusuk perlahan dan mulai gerakan memompa vagina neng. “aaahhhh…ohhhh…” Neng mulai merintih-rintih merasakan kenikmatan yang sekian lama tidak pernah dirasakannya, pantatnya bergoyang-goyang bergerak mengikuti irama permainan dan tusukan kontolku ke dalam memeknya. Beberapa saat kami bercinta dalam posisi missionari ini,
aku akui walaupun berpredikat sebagai seorang janda beranak satu, namun jepitan vagina neng masih terasa kuat mencengkram batang kemaluanku yang berukuran sedang, tidak terlalu besar tetapi juga tidak kecil seperti rata-rata ukuran kemaluan orang indonesia. bahkan vagina neng terasa dapat memijit mijit batang kemaluanku, sehingga kemaluanku serasa diperas oleh vaginanya.
Kemudian aku merubah posisi bercinta ini menjadi doggy style, kumasukkan kontolku ke vagina neng dari arah belakang sambil meremas-remas pantatnya. Dalam posisi ini aku merasakan kenikmatan yang lebih dahsyat, mungkin dikarenakan dalam posisi ini vagina neng lebih menjepit kontolku dibanding posisi missionary. Neng terus menggerakan pingulnya kedepan dan kebelakang, buah dadanya bergantung dan sesekali aku meremas dengan tanganku. “…oouugghhh….shhhh…t erus wron…aku sudah mau keluar….”
desahan dan rintihan neng semakin menjadi membuat aku semakin bernafsu dan mempercepat irama kocokanku…”plok…plok…plo k…” suara selangkanganku yang beradu dengan pantatnya seiring gerakan pompaanku…
“….aaaahhh…enak neng, memekmu luar biasa….” aku mulai meracau merasakan sesuatu yang menjalar seolah akan meledak di ujung kepala kemaluanku, “….ssshhh…arrrghh..”
Kemudian kurubah lagi posisiku, kubalikan lagi badan neng, ku angkat kakinya sehingga menyentuh dadanya, dalam posisi ini vagina neng terlihat lebih jelas, buah dadanya dan ekspresi wajahnyapun dapat kulihat dengan jelas, kumasukan lagi kontolku sambil memegang dan menekan kedua kakinya ke bahunya, tanganku meremas-remas kedua buah dadanya yang semakin keras, bibirku mengulum bibirnya dan menyedot-nyedot lidahnya…, tusukanku semakin kupercepat dan rasanya ujung kepala kontolku telah mentok di rahimnya,
Desahan neng semakin menjadi merasakan kenikmatan yang luar biasa “….shhhhh…aaahhhh….a yo wron aku sedikit lagi keluar…”, neng menggoyang pantat dan pinggulnya berlawanan dengan gerakan tusukan kontolku di memeknya…”aaaahhh…aahhh… “…, beberapa saat kemudian aku merasa tak kuat lagi menahan lahar yang akan kusemburkan kedalam
vagina neng, seluruh tubuhku bergetar ketika merasakan sensasinya… “…oooohhhh…aku keluar neng…aahhhhh…”…, kutancapkan dalam-dalam kontolku di lubang senggama neng,
neng pun merintih merasakan tumpahan lahar panasku jauh didalam liang vaginanya…” ….arrrghhhh…nikmat sekali wroooonn….”…, akupun memeluknya erat-erat dan tak merubah posisiku beberapa saat….”aaahhh…” burungku berkedutan melepas sisa-sisa mani dari kontolku…, setelah beberapa saat akupun melepaskan pelukanku dan berbaring disisinya…
“Makasih ya…”, bisik neng perlahan, kemudian ia memelukku dari samping dan kepalanya bersandar di dadaku…, kamipun terdiam sesaat…seolah terhanyut oleh lamunan kami masing2…
Jujur saat itu aku termenung sekaligus gembira…karena akhirnya aku berhasil meniduri sang janda berjilbab…hehehe
Demikian kisah nyata yang dituturkan oleh sebut saja namanya bejo, dari kisah singkatnya yang bermula dari tugas kantor berakhir pada kisah seks yang mengesankan baginya, pengalaman bercinta dengan janda dan menjadikan dia semakin percaya diri atas daya tarik yang dimilikinya.
Neng…, seperti itulah biasa aku memanggilnya, dia adalah teman sekantorku, seorang janda beranak 1 dan umurnya kira2 6-7 tahun lebih tua dariku. Wajahnya biasa saja, tubuhnya mungil dengan ukuran buah dada sedang. Apabila bekerja dia selalu menggunakan kerudung (jilbab), inilah awal ketertarikanku padanya. Perlu diketahui bahwa kadang-kadang aku berfantasi dapat merasakan kehangatan tubuh seorang Cewek berjilbab.
Sebagai seorang janda neng nampaknya sangat haus akan belaian seorang pria, dan tampaknya dia tertarik padaku. Hal ini kuketahui dari pandangannya padaku dan cara dia memperlakukanku. Terkadang ia memandangiku dan berusaha memegang tanganku bila sedang ngobrol berdua dengannya. Sebagai seorang lelaki normal aku senang sekali dengan perlakuan seperti itu, makin hari dia makin dekat denganku, makan siang berdua, pegang2 tangan, bahkan setal beberapa lama ia tak segan2 lagi untuk mencium pipiku…bahkan bibirku.
Suatu hari neng tidak masuk kerja karena sakit, dan karena urusan pekerjaan aku terpaksa harus menemuinya, hari itu aku menghubunginya untuk menyanyakan keadaannya dan bertanya apakah aku dapat bertemu dia karena ada beberapa laporan yang butuh tanda-tangannya. Singkat cerita aku meluncur menuju rumahnya, dalam perjalanan aku membayangkan kira2 apa ya yang akan terjadi nanti?
Aku mengetuk pintu rumahnya beberapa kali, kemudian pintu rumah terbuka dan muncul anak laki2 mengenakan seragam smp, ternyata ia anak neng.
“eh…om wrony, masuk om…”, sapanya sambil mempersilahkan aku masuk.
“mama ada de?…, tadi om sudah telepon dan janji ketemu mama…” tanyaku.
“ada, mama sedang di kamar, sebentar ya ade panggilkan…” jawabnya, kemudian ade melangkah menuju kamar neng dan berteriak “maa….,
ada tamu tuh dari kantor…om wrony…”
Pintu kamar terbuka dan muncullah sosok neng, wajahnya tampak berbeda dari yang sebelumnya kulihat, raut wajahnya sayu, dan perbedaanya adalah karena ia kini tidak mengenakan jilbab. Rambutnya pendek sehingga dengan jelas menampakkan lehernya yang jenjang. Saat itu Neng mengenakan kimono pink bermotif bunga.
“Ma, aku berangkat sekolah dulu ya…” ujar ade sambil mencium tangan Neng
“Ya…, hati2 di jalan ya de…, salam dulu tuh ke om wrony” ujar neng.
Ade lalu menghampiriku dan berpamitan sambil mencium tanganku, “Ade pergi dulu ya om…”
“Ya…”, ujarku singkat.
Lalu ia berlalu meninggalkan kami berdua, otakku mulai ngeres…wah kebetulan nih ade pergi sekolah, jadi aku bisa bermesraan dengan mamanya…,
namun aku berusaha menahan diri dan berkata “Gimana neng, udah enakan? maaf ya aku mengganggu, soalnya laporan ini harus masuk hari ini”
“Ya..lumayan deh, tapi masih sedikit pusing, mana berkasnya biar aku tandatangani”, jawab neng sambil berjalan kearahku.
Kami duduk berhadapan, kemudian ia mengambil berkas yang aku sodorkan lalu mulai menandatanganinya. Karena posisi Neng agak menunduk, maka
dengan jelas aku dapat melihat belahan dadanya dari sela2 kimononya yang longgar, dan ternyata neng tidak memakai bra sehingga puting buah dadanya
tampak menonjol. Aku menatapnya tanpa berkedip, ukurannya memang tidak besar tapi bentuknya terlihat masih kencang dan terasa sangat menantang untuk dijelajahi.
“Hey…, kamu lagi liatin apa?”, ujar neng mengagetkan aku.
“nggak kok, aku sedang memperhatikan tanda tanganmu…” kilahku
“Tanda tangan atau payudaraku?” kata neng kemudian sambil tersenyum.
“hehehe…, itu…, belahan payudaramu kelihatan sedikit…, sayang kalau aku melewatkannya…”, candaku.
“ah kamu…, nih sudah selesai…”, ujar neng sambil menyodorkan kembali berkas2 padaku.
“ya udah aku langsung ke kantor lagi ya…” kataku sambil memasukan berkas2 tadi kedalam tas.
“Nanti dulu dong, kamu kan baru saja datang…, lagian aku mau minta tolong sedikit nih”…jawab neng sambil bergerak mendekatiku dan memegang tanganku.
“Tolong pijitin aku ya wron, badanku pegal2…sakit smua.., yaa…sebentar aja..” pinta neng sambil menarik tanganku dan bergerak menuju kamarnya.
Bagai kerbau dicocok hidung aku menuruti saja kemauannya, sesampai di kamar dia menarik pinggangku sehingga posisi kami saling berhadap-hadapan
dengan jarak yang sangat dekat, wajahnya berada sangat dekat dengan wajahku lalu kemudian bibirnya tiba2 mencium bibirku, tangannya memegang bagian belakang kepalaku dan menariknya seakan menyuruhku untuk terus mengulum bibirnya. lidahnya bermain-main di mulutku membuat nafsuku perlahan bangkit.
Kemudian aku menarik bibirku dan melepas ciumanku, lalu aku berkata “katanya mau pijit…kok malah ngajak cipokan?”
“hehehe…abis aku kangen wron, lagian kita kan jarang2 berduaan gini…” ujarnya, kemudian dia menarik tali pengikat kimononya lalu melepas kimononya
membiarkannya terjatuh dilantai, tersembullah kedua buah dada yang tadi kuintip dari luar, dan ia ternyata tidak menggunakan bra, tetapi masih menggunakan cd-nya…, bentuk tubuhnya sangat ideal, perut yang langsing, buah dada dan pantat yang masih kencang.
“kamu tadi ngintip ini kan?…” katanya sambil menarik tanganku ke buah dadanya, lalu meremaskan tanganku di buah dadanya itu.
“ayo sekarang liat deh sepuasnya, ga usah ngintip…hihihi”
tangan kananku meremas-remas buah dada kanannya dan mulutku dengan sigap menghisap puting kirinya, mencium dan menjilatinya dengan rakus, sementara tangan kiriku mulai bergerak meremas2 bongkahan pantat neng.
“Sssshhh….aahhhh…”, neng sedikit merintih ketika aku menghisap puting susunya, lalu tangannya bergerak mencari-cari retsleting celanaku, membukanya, melepaskan ikat pinggangku lalu memelorotkan celana dalamku, otomatis burungku yang telah berdiri langsung menyembul.
Neng merubah posisinya menjadi berjongkok, kemudian ia mencium kemaluanku, menjilati dan menghisapnya…”..arrggghhh… .enak neng”, aku melenguh keenakan…
Sambil berjongkok Neng terus mengulum dan menghisap-hisap penisku, sambil tangannya meremas-remas pantatku, sebagai seorang janda nampaknya ia sangat merindukan kontol lelaki, sehingga saat menemukannya seolah ia tak mau berhenti menikmatinya…
Beberapa saat kubiarkan neng bermain-main dengan senjataku, bahkan aku sangat menikmati permainannya…, jilatan dan hisapannya membuat nafsuku makin tak terbendung. Aku angkat badannya dan merebahkannya di tempat tidur…, kini kami bergulat dengan posisi 69, neng berada dibawah terus mengulum dan menghisap penisku, sementara aku menjilati kemaluannya dari luar celana dalamnya yang sudah basah. kutarik cdnya dan neng mengangkat pantatnya keatas sehingga memudahkan aku untuk melepaskan cdnya…, kujilati klitoris neng dengan perlahan “ssssshhhh….aahhhh….” desahan neng semakin keras ketika kujilati labianya yang sudah amat basah dan berdenyut-denyut, pantatnya bergelinjang kian kemari. Denyutan di memeknya itu makin kuat seiring makin kerasnya desahan Neng, Tak lama kemudian,
“Aaaahhh….aaghh….oohhhh… wron…..” rupanya neng sudah mendapatkan orgasme pertamanya, kurasakan cairan keluar dari memek neng…kujilati terus dan terus sehingga tidak ada yang tersisa…
Aku segera berbalik dan memposisikan kontolku di lubang vagina Neng. Kugesek-gesekan perlahan kepala kontolku di bibir kemaluannya, Neng menggelinjang-gelinjang seolah tak sabar untuk merasakan burungku masuk ke lubang kenikmatannya. “…shhhh..ooohhh…ayo dong wron…tunggu apa lagi…”
Perlahan kumasukan kontolku ke vagina neng…, blessssshhh….karena sudah basah maka tanpa hambatan burungku menerobos liang senggama janda berjilbab ini, kutusuk-tusuk perlahan dan mulai gerakan memompa vagina neng. “aaahhhh…ohhhh…” Neng mulai merintih-rintih merasakan kenikmatan yang sekian lama tidak pernah dirasakannya, pantatnya bergoyang-goyang bergerak mengikuti irama permainan dan tusukan kontolku ke dalam memeknya. Beberapa saat kami bercinta dalam posisi missionari ini,
aku akui walaupun berpredikat sebagai seorang janda beranak satu, namun jepitan vagina neng masih terasa kuat mencengkram batang kemaluanku yang berukuran sedang, tidak terlalu besar tetapi juga tidak kecil seperti rata-rata ukuran kemaluan orang indonesia. bahkan vagina neng terasa dapat memijit mijit batang kemaluanku, sehingga kemaluanku serasa diperas oleh vaginanya.
Kemudian aku merubah posisi bercinta ini menjadi doggy style, kumasukkan kontolku ke vagina neng dari arah belakang sambil meremas-remas pantatnya. Dalam posisi ini aku merasakan kenikmatan yang lebih dahsyat, mungkin dikarenakan dalam posisi ini vagina neng lebih menjepit kontolku dibanding posisi missionary. Neng terus menggerakan pingulnya kedepan dan kebelakang, buah dadanya bergantung dan sesekali aku meremas dengan tanganku. “…oouugghhh….shhhh…t erus wron…aku sudah mau keluar….”
desahan dan rintihan neng semakin menjadi membuat aku semakin bernafsu dan mempercepat irama kocokanku…”plok…plok…plo k…” suara selangkanganku yang beradu dengan pantatnya seiring gerakan pompaanku…
“….aaaahhh…enak neng, memekmu luar biasa….” aku mulai meracau merasakan sesuatu yang menjalar seolah akan meledak di ujung kepala kemaluanku, “….ssshhh…arrrghh..”
Kemudian kurubah lagi posisiku, kubalikan lagi badan neng, ku angkat kakinya sehingga menyentuh dadanya, dalam posisi ini vagina neng terlihat lebih jelas, buah dadanya dan ekspresi wajahnyapun dapat kulihat dengan jelas, kumasukan lagi kontolku sambil memegang dan menekan kedua kakinya ke bahunya, tanganku meremas-remas kedua buah dadanya yang semakin keras, bibirku mengulum bibirnya dan menyedot-nyedot lidahnya…, tusukanku semakin kupercepat dan rasanya ujung kepala kontolku telah mentok di rahimnya,
Desahan neng semakin menjadi merasakan kenikmatan yang luar biasa “….shhhhh…aaahhhh….a yo wron aku sedikit lagi keluar…”, neng menggoyang pantat dan pinggulnya berlawanan dengan gerakan tusukan kontolku di memeknya…”aaaahhh…aahhh… “…, beberapa saat kemudian aku merasa tak kuat lagi menahan lahar yang akan kusemburkan kedalam
vagina neng, seluruh tubuhku bergetar ketika merasakan sensasinya… “…oooohhhh…aku keluar neng…aahhhhh…”…, kutancapkan dalam-dalam kontolku di lubang senggama neng,
neng pun merintih merasakan tumpahan lahar panasku jauh didalam liang vaginanya…” ….arrrghhhh…nikmat sekali wroooonn….”…, akupun memeluknya erat-erat dan tak merubah posisiku beberapa saat….”aaahhh…” burungku berkedutan melepas sisa-sisa mani dari kontolku…, setelah beberapa saat akupun melepaskan pelukanku dan berbaring disisinya…
“Makasih ya…”, bisik neng perlahan, kemudian ia memelukku dari samping dan kepalanya bersandar di dadaku…, kamipun terdiam sesaat…seolah terhanyut oleh lamunan kami masing2…
Jujur saat itu aku termenung sekaligus gembira…karena akhirnya aku berhasil meniduri sang janda berjilbab…hehehe
Demikian kisah nyata yang dituturkan oleh sebut saja namanya bejo, dari kisah singkatnya yang bermula dari tugas kantor berakhir pada kisah seks yang mengesankan baginya, pengalaman bercinta dengan janda dan menjadikan dia semakin percaya diri atas daya tarik yang dimilikinya.
Cerita Dewasa Oky Berjilbab
berawal dari sebuah pesta pernikahan rekan kerjaku bulan lalu,aku
berkenalan dengan Dewi. Dia adalah istri dari rekan kantorku juga, Dewi
sosok yg menarik ternyata datang ke pesta tersebut dg penampilan yg
sederhana,baju terusan panjang,dan dengan lilitan jilbab yg rapi serta
wangi, namun terlihat anggun. Tinggi kira2 170-an, dengan berat badan
sekitar 60 dan tampak lekukan tubuh nya yg cukup menarik meskipun sudah
memiliki anak 2.
dari pertemuan di pesta itu,aku sempat berbincang2 dg Dewi ketika temanku Rian (suami Dewi) sedang berbincang2 dg bos nya (bos ku juga). nada bicaranya lembut dan gerak bibirnya menarik perhatian, tapi aku lebih fokus ke bentuk dadanya yg nampak besar, dugaan ku kisaran 36B. dan dari perbincangan itu akhirnya kita bertukaran no tlp dan pin bb.
Dewi bekerja tdk jauh dari kantor ku, masih di wilayah yg sama. dan pada hari selasa aku chat via bbm dengan nya
aku: Wi, sibuk yah?
dewi: lumayan mas
aku: Wi,kita makan siang bareng yuk
dewi: wah, ga salah nih ngajakin makan siang, biasanya mas khan makan siang sama2 dg Rian
aku: hhmmm,lagi pengen cari suasana baru aja
dewi: ya boleh2 aja sih, jam 1/2 1 aja ya
aku: sip, nanti aku jemput ya
dewi: makasih mas
aku: sama2 dewi
sekitar jam 12 pas aku meluncur dg mobilku ke kantor dewi, dan janjian dengan nya di area parkiran. hari itu dewi menggunakan kemeja,dan rok panjang serta jilbabnya yg minimalis nanmun tetep terlihat anggun, ku bukakan pintu untuknya dan kita menuju suatu pusat berlanja di wlayah Sudirman, dan ketika sedang menikmati makan siang, aku tak henti2nya memandang wajah Dewi dan bergumam dalam hati "hhmmm,seandainya dia istri ku pasti akan ku gauli tiap malam". dan aku kaget ketika Dewi memanggilku
dewi: mas..koq ngelamun sih
aku: hmmm,ga koq..kayanya kamu enak banget diliatin ya,beruntung deh tu Rian
dewi: ih..biasa aja kali
aku: ya beneran wi,apalagi pas di kawinan
dewi: makasih...mas juga cakep koq
sontak aku GR dan kaget, dan setelah makan sebelum balik ke kantor aku mampir ke toko buku berencana mencari buku yg memang aku ingin beli. ketika di toko buku Dewi juga sempat melihat2 majalah dan saat itu kuperhatikan dia..bener2 membuatku tergoda. setelah ku temukan yg aku cari, kita berjalan menuju parkiran dan sebelumnya Dewi sempat membeli es cream dan aku juga.Ketika di mobil, dan aku akan mengambil karcis parkir tanpa sengaja es cream yg aku makan mengenai hidung ku dan Dewi sempet tersenyum sambil sedikit tertawa. dan sesuatu yg tdk aku duga dilakukan oleh Dewi, dia mengambil tisu dr tas nya dan membersihkan hidung ku dg lembut dan spontan aku memegang tangannya.
dalam perjalan ke kantor, aku iseng ngajak dia jalan lagi dan kali ini aku ajak dia nonton
aku: wi, kapan2 jalan lagi yuk. kita nonton gimana?
dewi: boleh2 aja sih, tp ga bisa kalo wiken mas. khan dirumah sama rian n anak2
aku: ya hari kerja aja, jam makan siang trus lgs pulang
dewi: bisa sih, aku harus cari alasan dulu.khan kdg aku pulang sama Rian.
aku: iya yah, ya bilang aja kamu ada acara kantor
dewi: liat nanti aja deh
akhirnya tanpa terasa tiba di kantor Dewi, dan ketika turun dia mengucapkan "terima kasih ya mas,hati2 ya"
setelah 'kencan' pertamaku dg Dewi,aku sering bbm-an dg dia dan tentunya di jam kerja, khawatir kalau dirumah nanti dibaca oleh Rian teman kantorku. dan dari chat tersebut kita sepakat untuk 'kencan' kedua dan terjadi pada minggu berikutnya. aku jemput dia di kantornya dan saat itu dia menggunakan kaos lengan panjang sedikit ketat warna maroon,dipadu jilbab warna maroon dan rok jeans melebar dibawah namun ketat di bagian bokong nya..benar2 membuatku tergoda.
dewi: mas, mau nonton dimana?
aku: kita ke PIM aja ya, yg agak jauh dari area kantor
dewi: ya udah ga apa2
aku: wi, kamu manis deh..aku suka
dewi: makasih mas, khan mau jalan sama mas
aku: dalam hati "wah..ini yg aku tnggu2"
akhirnya sampai di lokasi, dan kita lgs menuju area bioskop dan Dewi lgs memilih judul film yg akan kita tonton "pirates Of Carribean" dan dapat tiket jam 1/2 4 padahal saat itu masih jam 1/2 3, akhirnya kita jalan2 dulu seputaran PIM. jam 3.15 kita kembali ke bioskop dan sebelumnya kita sama2 ke toilet dan kemudian aku membeli makanan ringan dan minuman, jam 1/2 4 lebih dikit akhirnya kita masuk ruangan dan aku saat itu memilih tmpt duduk di sisi tengah gang paling atas, dan nampak beberapa pasangan berdatangan dan memang hoki, deretan aku dan Dewi sepi, jadi hanya kita berdua disana.
kira2 15 menit film mulai, aku dan Dewi makan popcorn big size yg aku beli dan bergantian saling mengambil dari wadahnya dan kemudia aku berhenti krn haus dan Dewi msh melanjutkan cemilannya. kemudian tiba2 Dewi menyodorkan popcorn ke mulut ku, awalnya aku kaget tp akhirnya aku makan juga dan selang seling Dewi menyuapi ku. disini aku udah ga konsen sama film yg di tonton, otak ku panas,padahal didalam bioskop dingin. ga lama Dewi berhenti makan,dan bilang kalo dia merasa dingin, sambil mengarahkan tangannya ke lengan ku dan aku genggam tangannya diatas lenganku dan kemudian Dewi juga menggenggam tanganku. ga lama kemudian,aku inisiatif mencoba merangkulnya, dan Dewi menerimanya, aku letakkan tangan kananku di pundaknya dan tangan kiriku di genggam oleh kedua tangan Dewi, saat itu aku makin ga konsen dan gejolak birahi merambat naik, sedikit penis ku agak mengeras. saat itu Dewi msh konsen nonton dan genggaman tanganku tidak dilepas.
aku: wi, masih kedinginan?
dewi: iya nih, tangannya pinjem dulu ya mas
dan kemudian Dewi merapatkan tubuhnya ke aku, dan tangan kananku kini bisa merangkul lengan nya secara penuh dan genggaman tnganku saat ini tepat di depan dadanya,namun tdak menempel. aku usap2 lengan Dewi supaya hangat dan lambat namun pasti Dewi semakin rapat dengan ku, dia lipat kkedua kakinya ke bangku bioskop sehinga genggaman tangan skrg berada di pahanya dan jarak kepalaku dg nya hampir bersentuhan. karena rapatnya duduk Dewi dg ku,makan aku beranikan untuk merangkul tubuhnya, dan kali ini tgn kananku merangkul pinggulnya, akibatnya Dewi agak menggeser sedikit tubuhnya dan saat itu tangan ku menyentuh dada nya..semakin tegang penisku rasanya. 'kecelakaan' yg menyebabkan 'panas' nya bioskop gara2 ketika aku menoleh ke Dewi, dan bersamaan Dewi pun menoleh ke arahku, secara tdk sengaja bibir2 kami bersentuhan tipis dan Dewi kaget tp aku justru berharap lebih. dan trik itupun aku gunakan kembali, ku panggil namanya dan ketika dia menoleh ssat itu ku kecup lembut bibirnya, saat ini Dewi tersenyum dan melepaskan genggaman tanganku lalu menempelkan telunjuk kanan nya di bibirku dan tanpa basa basi aku kecup lagi bibirnya dan Dewi pun menerimanya, kecupan lembut dan akhirnya french kiss, bermain lidahku dg lidahnya di rongga mulutnya, kuhisap lembut bibirnya dan Dewi pun melakukan hal yg sama, dan secara spontan ku tempelkan tgn kiriku di dada kanannya dan tgn kanannku mengusap punggung nya, french kiss terus berlanjut sampai akhirnya tangan kanan ku masuk kedalam bajunya dan mengusap punggungnya dan saat itu juga aku cari kait bra nya dan aku lepas, Dewi pun membukan 3 kancing bajuku sembari kita tetap berciuman. Kemudian Dewi menghentikan ciuman dan berbisik "i like your body" ya aku emang suka nge-gym dan Dewi memainakn puting ku dengan lembut.
kemudian Dewi aku dorong ke kursinya, dan saat ini aku menghampirinya kuangkat bajunya dan wow..toketnya menyembul dr bra nya, karena deretan ku dan depanku sepi, kujilat puting kiri toketya dan Dewi meremas toket kanannya dan tanpa komando, tangan kiriku menyelinap ke dalam roknya dan Dewi pun sedikit memberi jalan, dan ternyata Dewi menggunakan gstring karena langsung tersentuh bibir vaginanya dg bulu2 yg nampaknya baru numbuh setelah dicukur.puas bergantian aku hisap toketnya, tangan kiriku meraba2 vaginanya dan kemudian kita berciuman lagi, Dewi pun mulai mendesah dan jariku mulai menusuk2 vaginanya. sebelum terlanjur basah aku hentikan kegiatan, dan berbisik "kita selesaikan di tempatku saya yuk" dan Dewi menggangguk.
kurang lebih 1 jam film diputar kita keluar bioskop dan Dewi membereskan busananya, kemudian menuju parkiran dan diparkiran kita jalan bergandengan tangan. selama dalam perjalanan ke apartemen ku Dewi sesekali mengusap2 penisku dar balik celana dan kadang2 kita ciuman.
setibanya di apartemenku, Dewi kuajak masuk dan ku tutup pintu..saat itu lgs aku hampiri Dewi dn kita berciuman dg buas sambil berdiri, dan aku renmas2 bokong nya. Dewi membuka baju ku dan menciumi puting ku, dan kubuka bajunya, tanpa melepas jilbabnya dan kubuka bra nya, berlanjut ke ciuman..Dewi membuka ikat pinggangku dan melepas celananku, sontak terlihat penisku yg sudah mengeras dan Dewi pun mengusapnya dg lembut di balik CD yg kugunakan, dan kemudia Dewi berbisik..."i like your dick" dan aku jawab "i love you" dan kamipun kembali berciuman dan tgn Dewi mulai masuk meremas penisku. kemudia dia mencium puting ku dan turun ke perut dan menciumin penisku dr balik CD dan kemudia melepaskan nya perlahan. ketika penisku mengacung, Dewi berkata "i love you too" dan dia mulai menciumi kepala penisku,menjilatinya dan mengulumnya..sungguh luar biasa, tdk seperti tunanganku lakukan, Dewi benar2 pandai memberikan kenikmatan. akhirnya aku aku minta Dewi duduk di sofa, aku ciumi, aku hisp2 toketnya sambil aku angkat roknya dan kulepas gstring nya. kumainkan 2 jariku dalam vaginanya dan Dewi pun mendesah, sangat menggoda, aku ciumin selangkangannya dan akhirnya aku mainkan clit nya dan ku hisap2..dan Dewi semakin menjadi, tubuhnya bergoyang kenikmatan, tangannya meremas toketnya dan sampai akhirnya dia berkata " fuck me honey..i want it..fuck me please" aku hiraukan permintaannya dan Dewi semakin meracau "ohh shit..fuck me honey" sembari dia melepaskan jilbabnya. dan akhirnya aku duduk di sofa dan Dewi duduk berhadapan, dia arahkan penisku ke vaginanya..dan begitu masuk dia diamkan dan kita berciuman...kemudia Dewi mulai menggoyangkan pinggulnya...mantab, goyangannya luar biasa dan Dewi pun mendesah sehebatnya dan meracau
dewi: shit..i love it, fuck honey..fuck me
aku: i fuck you babe..i'll fuck you hard
dewi: yes please, fuck me hard
kemudia aku cium dia, aku hisap toketnya dan Dewi pun mendesah hebat dan meracau
dewi: i love you..fuck me
aku: i love you to babe
dan ga lama..Dewi pun orgasme...ooocchhhhhhh,fuck yessss......aku dapet masssss...shitt..fuckk me
aku peluk Dewi dan aku percepat kocokan penisku dan akhirnya Dewi pun menggelinjang sambil menjambak rambutku.
dewi: oohhhh...mas...nikmat banget
aku: iya sayang...doggy yuk?
dewi: fuck me
kemudian Dewi nungging di karpet dan aku menghujamkan penisku ke vaginanya, ku mainkan dengan pelan sambil ke remas toketnya dan ku jilatin punggungnya, Dewi pun ikut nmeremas toketnya..aku percepat kocokannku dan Dewi mendesah hebat
dewi: fucckkk yeaaaassss...trus maaass...yg dalem..yg kenceng
dan aku semakin buas menggenjot penisku di vaginanya...
dewi: masssss...yg keras
dan seperti kesetanan, aku sodok veagina Dewi degan cepat dan sambil aku pukul pantatnya, aku jambak rambutnya..dan aku pun mulai mencpai titik puncak..dan genjotan pun aku percepat lagi
dan aarrhhhhhhhhhh...fuckkk...aku pun memuncratkan peju ku di dalam vagina Dewi dan Dewi pun ikut mendpatkan orgasme nya...maass aku jugaaaaa, dan Dewi mohon untuk tidak melepas penisku...ku rangkul dr belakang dan kita berciuman...dan akhirnya Dewi tergeletak dan penisku pun lepas, dan di jilatin oleh Dewi.
dewi: hhmmmm...mas, love you
aku: love you too, ternyata kamu liar ya say
dewi: mas juga, ternyata luar biasa...more than him (rian)
aku: kamu juga, more than her (tunanganku)
kita pun berciuman sambil berpelukan dan Dewi tetap memegang penisku..dan dia berkata
dewi: aku suka ini, aku ga mau yg lain
aku: really?
dewi: yes..i want this and i want you to fuck me again
aku: i do..and i do it for you
ketika lihat jam, ternyata sudah 1/2 6 kami pun istirahat di ranjang sambil berpelukan dan 1/2 jam kemudian Dewi siap2 membersihkan badannya dan berbusana kembali,dan kemudian akupun membersihkan diriku. ketika aku keluar dr kamar mandi hanya menggunakan handuk, kulihat dewi bermakeup dan sudah rapi tp birahi ku justru naik..aku peluk dia dr belakang dan kumasukkan tanganku ke dalam bajunya sambil berciuman...penisku pun makin mengeras dan kuangkat roknya..wow ternyata Dewi tdk menggunakan CD nya..akhirnya kusuruh dia nungging di depan meja tv, dan ku doggy dr belakang..ku sodok keras dan cepat..Dewi tetepa menggunakan baju n jilbabnya..dan dia kembali mendesah hebat..
dewi: maasss....terusss...yg keras...fuck me
aku: iya sayang...you like it
dewi: i love it..just fuck me hard
akhirnya pertahanku jebol, aku keluaarrr sayanggg...aauuhhhhh......fuckkk
dan dewi pun ternyata sama...ooouuhhhh...aku juga...shiitttt..fuck...
setelah berasa habis peju ku, kutarik penisku dan Dewi jongkok sambil menghisap dan membersihkan penisku, sementara pejuku netes dr vaginanya.
dan akupun memakai baju dan celana pendek,Dewi membersihkan vaginanya..
dan ku antar dia sampai lift,karena Dewi ga mau aku antar pulang..takut dicurigai Rian suaminya,teman kantorku.dalam perjalanan menuju lift Dewi menggandeng ku mesra dan setelah tiba dilift, Dewi memberikan ciuman hangatnya untuk ku.
selama di taxi Dewi bbm aku
dewi: mas..kamu luar biasa, aku suka sekali..aku sayang kamu
aku: kamu juga sayang, aku sayang kamu
setelah kejadian itu, aku dan Dewi semakin intim..dan sampai saat ini Rian tdk mencium hubungan panas kami, setiap ada kesempatan kita having sex di apart ku
maaf Rian..aku sayang istrimu dan aku telah menjadiakan dia "istriku"
dari pertemuan di pesta itu,aku sempat berbincang2 dg Dewi ketika temanku Rian (suami Dewi) sedang berbincang2 dg bos nya (bos ku juga). nada bicaranya lembut dan gerak bibirnya menarik perhatian, tapi aku lebih fokus ke bentuk dadanya yg nampak besar, dugaan ku kisaran 36B. dan dari perbincangan itu akhirnya kita bertukaran no tlp dan pin bb.
Dewi bekerja tdk jauh dari kantor ku, masih di wilayah yg sama. dan pada hari selasa aku chat via bbm dengan nya
aku: Wi, sibuk yah?
dewi: lumayan mas
aku: Wi,kita makan siang bareng yuk
dewi: wah, ga salah nih ngajakin makan siang, biasanya mas khan makan siang sama2 dg Rian
aku: hhmmm,lagi pengen cari suasana baru aja
dewi: ya boleh2 aja sih, jam 1/2 1 aja ya
aku: sip, nanti aku jemput ya
dewi: makasih mas
aku: sama2 dewi
sekitar jam 12 pas aku meluncur dg mobilku ke kantor dewi, dan janjian dengan nya di area parkiran. hari itu dewi menggunakan kemeja,dan rok panjang serta jilbabnya yg minimalis nanmun tetep terlihat anggun, ku bukakan pintu untuknya dan kita menuju suatu pusat berlanja di wlayah Sudirman, dan ketika sedang menikmati makan siang, aku tak henti2nya memandang wajah Dewi dan bergumam dalam hati "hhmmm,seandainya dia istri ku pasti akan ku gauli tiap malam". dan aku kaget ketika Dewi memanggilku
dewi: mas..koq ngelamun sih
aku: hmmm,ga koq..kayanya kamu enak banget diliatin ya,beruntung deh tu Rian
dewi: ih..biasa aja kali
aku: ya beneran wi,apalagi pas di kawinan
dewi: makasih...mas juga cakep koq
sontak aku GR dan kaget, dan setelah makan sebelum balik ke kantor aku mampir ke toko buku berencana mencari buku yg memang aku ingin beli. ketika di toko buku Dewi juga sempat melihat2 majalah dan saat itu kuperhatikan dia..bener2 membuatku tergoda. setelah ku temukan yg aku cari, kita berjalan menuju parkiran dan sebelumnya Dewi sempat membeli es cream dan aku juga.Ketika di mobil, dan aku akan mengambil karcis parkir tanpa sengaja es cream yg aku makan mengenai hidung ku dan Dewi sempet tersenyum sambil sedikit tertawa. dan sesuatu yg tdk aku duga dilakukan oleh Dewi, dia mengambil tisu dr tas nya dan membersihkan hidung ku dg lembut dan spontan aku memegang tangannya.
dalam perjalan ke kantor, aku iseng ngajak dia jalan lagi dan kali ini aku ajak dia nonton
aku: wi, kapan2 jalan lagi yuk. kita nonton gimana?
dewi: boleh2 aja sih, tp ga bisa kalo wiken mas. khan dirumah sama rian n anak2
aku: ya hari kerja aja, jam makan siang trus lgs pulang
dewi: bisa sih, aku harus cari alasan dulu.khan kdg aku pulang sama Rian.
aku: iya yah, ya bilang aja kamu ada acara kantor
dewi: liat nanti aja deh
akhirnya tanpa terasa tiba di kantor Dewi, dan ketika turun dia mengucapkan "terima kasih ya mas,hati2 ya"
setelah 'kencan' pertamaku dg Dewi,aku sering bbm-an dg dia dan tentunya di jam kerja, khawatir kalau dirumah nanti dibaca oleh Rian teman kantorku. dan dari chat tersebut kita sepakat untuk 'kencan' kedua dan terjadi pada minggu berikutnya. aku jemput dia di kantornya dan saat itu dia menggunakan kaos lengan panjang sedikit ketat warna maroon,dipadu jilbab warna maroon dan rok jeans melebar dibawah namun ketat di bagian bokong nya..benar2 membuatku tergoda.
dewi: mas, mau nonton dimana?
aku: kita ke PIM aja ya, yg agak jauh dari area kantor
dewi: ya udah ga apa2
aku: wi, kamu manis deh..aku suka
dewi: makasih mas, khan mau jalan sama mas
aku: dalam hati "wah..ini yg aku tnggu2"
akhirnya sampai di lokasi, dan kita lgs menuju area bioskop dan Dewi lgs memilih judul film yg akan kita tonton "pirates Of Carribean" dan dapat tiket jam 1/2 4 padahal saat itu masih jam 1/2 3, akhirnya kita jalan2 dulu seputaran PIM. jam 3.15 kita kembali ke bioskop dan sebelumnya kita sama2 ke toilet dan kemudian aku membeli makanan ringan dan minuman, jam 1/2 4 lebih dikit akhirnya kita masuk ruangan dan aku saat itu memilih tmpt duduk di sisi tengah gang paling atas, dan nampak beberapa pasangan berdatangan dan memang hoki, deretan aku dan Dewi sepi, jadi hanya kita berdua disana.
kira2 15 menit film mulai, aku dan Dewi makan popcorn big size yg aku beli dan bergantian saling mengambil dari wadahnya dan kemudia aku berhenti krn haus dan Dewi msh melanjutkan cemilannya. kemudian tiba2 Dewi menyodorkan popcorn ke mulut ku, awalnya aku kaget tp akhirnya aku makan juga dan selang seling Dewi menyuapi ku. disini aku udah ga konsen sama film yg di tonton, otak ku panas,padahal didalam bioskop dingin. ga lama Dewi berhenti makan,dan bilang kalo dia merasa dingin, sambil mengarahkan tangannya ke lengan ku dan aku genggam tangannya diatas lenganku dan kemudian Dewi juga menggenggam tanganku. ga lama kemudian,aku inisiatif mencoba merangkulnya, dan Dewi menerimanya, aku letakkan tangan kananku di pundaknya dan tangan kiriku di genggam oleh kedua tangan Dewi, saat itu aku makin ga konsen dan gejolak birahi merambat naik, sedikit penis ku agak mengeras. saat itu Dewi msh konsen nonton dan genggaman tanganku tidak dilepas.
aku: wi, masih kedinginan?
dewi: iya nih, tangannya pinjem dulu ya mas
dan kemudian Dewi merapatkan tubuhnya ke aku, dan tangan kananku kini bisa merangkul lengan nya secara penuh dan genggaman tnganku saat ini tepat di depan dadanya,namun tdak menempel. aku usap2 lengan Dewi supaya hangat dan lambat namun pasti Dewi semakin rapat dengan ku, dia lipat kkedua kakinya ke bangku bioskop sehinga genggaman tangan skrg berada di pahanya dan jarak kepalaku dg nya hampir bersentuhan. karena rapatnya duduk Dewi dg ku,makan aku beranikan untuk merangkul tubuhnya, dan kali ini tgn kananku merangkul pinggulnya, akibatnya Dewi agak menggeser sedikit tubuhnya dan saat itu tangan ku menyentuh dada nya..semakin tegang penisku rasanya. 'kecelakaan' yg menyebabkan 'panas' nya bioskop gara2 ketika aku menoleh ke Dewi, dan bersamaan Dewi pun menoleh ke arahku, secara tdk sengaja bibir2 kami bersentuhan tipis dan Dewi kaget tp aku justru berharap lebih. dan trik itupun aku gunakan kembali, ku panggil namanya dan ketika dia menoleh ssat itu ku kecup lembut bibirnya, saat ini Dewi tersenyum dan melepaskan genggaman tanganku lalu menempelkan telunjuk kanan nya di bibirku dan tanpa basa basi aku kecup lagi bibirnya dan Dewi pun menerimanya, kecupan lembut dan akhirnya french kiss, bermain lidahku dg lidahnya di rongga mulutnya, kuhisap lembut bibirnya dan Dewi pun melakukan hal yg sama, dan secara spontan ku tempelkan tgn kiriku di dada kanannya dan tgn kanannku mengusap punggung nya, french kiss terus berlanjut sampai akhirnya tangan kanan ku masuk kedalam bajunya dan mengusap punggungnya dan saat itu juga aku cari kait bra nya dan aku lepas, Dewi pun membukan 3 kancing bajuku sembari kita tetap berciuman. Kemudian Dewi menghentikan ciuman dan berbisik "i like your body" ya aku emang suka nge-gym dan Dewi memainakn puting ku dengan lembut.
kemudian Dewi aku dorong ke kursinya, dan saat ini aku menghampirinya kuangkat bajunya dan wow..toketnya menyembul dr bra nya, karena deretan ku dan depanku sepi, kujilat puting kiri toketya dan Dewi meremas toket kanannya dan tanpa komando, tangan kiriku menyelinap ke dalam roknya dan Dewi pun sedikit memberi jalan, dan ternyata Dewi menggunakan gstring karena langsung tersentuh bibir vaginanya dg bulu2 yg nampaknya baru numbuh setelah dicukur.puas bergantian aku hisap toketnya, tangan kiriku meraba2 vaginanya dan kemudian kita berciuman lagi, Dewi pun mulai mendesah dan jariku mulai menusuk2 vaginanya. sebelum terlanjur basah aku hentikan kegiatan, dan berbisik "kita selesaikan di tempatku saya yuk" dan Dewi menggangguk.
kurang lebih 1 jam film diputar kita keluar bioskop dan Dewi membereskan busananya, kemudian menuju parkiran dan diparkiran kita jalan bergandengan tangan. selama dalam perjalanan ke apartemen ku Dewi sesekali mengusap2 penisku dar balik celana dan kadang2 kita ciuman.
setibanya di apartemenku, Dewi kuajak masuk dan ku tutup pintu..saat itu lgs aku hampiri Dewi dn kita berciuman dg buas sambil berdiri, dan aku renmas2 bokong nya. Dewi membuka baju ku dan menciumi puting ku, dan kubuka bajunya, tanpa melepas jilbabnya dan kubuka bra nya, berlanjut ke ciuman..Dewi membuka ikat pinggangku dan melepas celananku, sontak terlihat penisku yg sudah mengeras dan Dewi pun mengusapnya dg lembut di balik CD yg kugunakan, dan kemudia Dewi berbisik..."i like your dick" dan aku jawab "i love you" dan kamipun kembali berciuman dan tgn Dewi mulai masuk meremas penisku. kemudia dia mencium puting ku dan turun ke perut dan menciumin penisku dr balik CD dan kemudia melepaskan nya perlahan. ketika penisku mengacung, Dewi berkata "i love you too" dan dia mulai menciumi kepala penisku,menjilatinya dan mengulumnya..sungguh luar biasa, tdk seperti tunanganku lakukan, Dewi benar2 pandai memberikan kenikmatan. akhirnya aku aku minta Dewi duduk di sofa, aku ciumi, aku hisp2 toketnya sambil aku angkat roknya dan kulepas gstring nya. kumainkan 2 jariku dalam vaginanya dan Dewi pun mendesah, sangat menggoda, aku ciumin selangkangannya dan akhirnya aku mainkan clit nya dan ku hisap2..dan Dewi semakin menjadi, tubuhnya bergoyang kenikmatan, tangannya meremas toketnya dan sampai akhirnya dia berkata " fuck me honey..i want it..fuck me please" aku hiraukan permintaannya dan Dewi semakin meracau "ohh shit..fuck me honey" sembari dia melepaskan jilbabnya. dan akhirnya aku duduk di sofa dan Dewi duduk berhadapan, dia arahkan penisku ke vaginanya..dan begitu masuk dia diamkan dan kita berciuman...kemudia Dewi mulai menggoyangkan pinggulnya...mantab, goyangannya luar biasa dan Dewi pun mendesah sehebatnya dan meracau
dewi: shit..i love it, fuck honey..fuck me
aku: i fuck you babe..i'll fuck you hard
dewi: yes please, fuck me hard
kemudia aku cium dia, aku hisap toketnya dan Dewi pun mendesah hebat dan meracau
dewi: i love you..fuck me
aku: i love you to babe
dan ga lama..Dewi pun orgasme...ooocchhhhhhh,fuck yessss......aku dapet masssss...shitt..fuckk me
aku peluk Dewi dan aku percepat kocokan penisku dan akhirnya Dewi pun menggelinjang sambil menjambak rambutku.
dewi: oohhhh...mas...nikmat banget
aku: iya sayang...doggy yuk?
dewi: fuck me
kemudian Dewi nungging di karpet dan aku menghujamkan penisku ke vaginanya, ku mainkan dengan pelan sambil ke remas toketnya dan ku jilatin punggungnya, Dewi pun ikut nmeremas toketnya..aku percepat kocokannku dan Dewi mendesah hebat
dewi: fucckkk yeaaaassss...trus maaass...yg dalem..yg kenceng
dan aku semakin buas menggenjot penisku di vaginanya...
dewi: masssss...yg keras
dan seperti kesetanan, aku sodok veagina Dewi degan cepat dan sambil aku pukul pantatnya, aku jambak rambutnya..dan aku pun mulai mencpai titik puncak..dan genjotan pun aku percepat lagi
dan aarrhhhhhhhhhh...fuckkk...aku pun memuncratkan peju ku di dalam vagina Dewi dan Dewi pun ikut mendpatkan orgasme nya...maass aku jugaaaaa, dan Dewi mohon untuk tidak melepas penisku...ku rangkul dr belakang dan kita berciuman...dan akhirnya Dewi tergeletak dan penisku pun lepas, dan di jilatin oleh Dewi.
dewi: hhmmmm...mas, love you
aku: love you too, ternyata kamu liar ya say
dewi: mas juga, ternyata luar biasa...more than him (rian)
aku: kamu juga, more than her (tunanganku)
kita pun berciuman sambil berpelukan dan Dewi tetap memegang penisku..dan dia berkata
dewi: aku suka ini, aku ga mau yg lain
aku: really?
dewi: yes..i want this and i want you to fuck me again
aku: i do..and i do it for you
ketika lihat jam, ternyata sudah 1/2 6 kami pun istirahat di ranjang sambil berpelukan dan 1/2 jam kemudian Dewi siap2 membersihkan badannya dan berbusana kembali,dan kemudian akupun membersihkan diriku. ketika aku keluar dr kamar mandi hanya menggunakan handuk, kulihat dewi bermakeup dan sudah rapi tp birahi ku justru naik..aku peluk dia dr belakang dan kumasukkan tanganku ke dalam bajunya sambil berciuman...penisku pun makin mengeras dan kuangkat roknya..wow ternyata Dewi tdk menggunakan CD nya..akhirnya kusuruh dia nungging di depan meja tv, dan ku doggy dr belakang..ku sodok keras dan cepat..Dewi tetepa menggunakan baju n jilbabnya..dan dia kembali mendesah hebat..
dewi: maasss....terusss...yg keras...fuck me
aku: iya sayang...you like it
dewi: i love it..just fuck me hard
akhirnya pertahanku jebol, aku keluaarrr sayanggg...aauuhhhhh......fuckkk
dan dewi pun ternyata sama...ooouuhhhh...aku juga...shiitttt..fuck...
setelah berasa habis peju ku, kutarik penisku dan Dewi jongkok sambil menghisap dan membersihkan penisku, sementara pejuku netes dr vaginanya.
dan akupun memakai baju dan celana pendek,Dewi membersihkan vaginanya..
dan ku antar dia sampai lift,karena Dewi ga mau aku antar pulang..takut dicurigai Rian suaminya,teman kantorku.dalam perjalanan menuju lift Dewi menggandeng ku mesra dan setelah tiba dilift, Dewi memberikan ciuman hangatnya untuk ku.
selama di taxi Dewi bbm aku
dewi: mas..kamu luar biasa, aku suka sekali..aku sayang kamu
aku: kamu juga sayang, aku sayang kamu
setelah kejadian itu, aku dan Dewi semakin intim..dan sampai saat ini Rian tdk mencium hubungan panas kami, setiap ada kesempatan kita having sex di apart ku
maaf Rian..aku sayang istrimu dan aku telah menjadiakan dia "istriku"
Cerita Dewasa Ngentot cewek berjilbab sampai Hamil
Kemarin malam gw mengantar pulang pacarku kerumahnya, yang berada di
jalan raya sudirman! hujan rintik2 membasahi kami, dan menambah suasana
romantis, sesampainya disana gw dipaksa masuk oleh pacarku, kemudian gw
masuk kedalam rumahnya yang lumayan besar, dan pada saat itu hanya ada
neneknya, dan kemudian terjadilah **** sebelumnya ada baiknya kita
kenalan dulu
gw ochick ( nama samaran ) seorang mahasiswa di salah satu perguruan negri di jakarta, pacarku bernama lia ( juga nama samaran )  dia adik kelas ku, lia  dan gw jadian sekitar 1 minggu yang lalu. lia  seorang gadis cantik, bukan hanya cantik namun dia juga seorang yg taat beragama, dengan menggunakan jilbab dia nampak lebih mempesona dibanding wanita lainnya, itu yg membuatku jatuh hati padanya. dan gw sangat menghargainya, gw pacaran hanya sebatas bergandengan tangan saja, namun ada sesuatu yang membuat ku merasa there something wrong with lia . saat kami sedang berduaan di kampus dia selalu memulai untuk menciumku, gw menjadi salah tingkah, karena dia seorang wanita berjilbab, dan gw selalu meredamnya dengan tidak membalas ciumannya.
kita balik lagi ya ke cerita awal tadi****
gw sampai depan pintu rumahnya, kemudian lia  menarik tangan ku ayo masuk dulu, tunggu hujan berhenti nanti kamu flu katanya membujukku. kemudian gw mengikutinya.
didepan rumahnya terdapat sebuah kandang yang berisi monyet2 kecil berteriak-teriak seakan akan menyambut kehadiranku tuh dia suka sama kamu tuh say lia  merayu ku, gw cuma senyum2 aja, kemudian dia bergumam sendiri gw dulu ya lia  berkata kpada monyet2nya itu.
lalu gw masuk keruang tamunya, disitu gw dikenalkan kepada neneknya. nampaknya keluarganya ramah.
gw langsung mengambil posisi duduk disofa panjang warna merah di ruang tamunya, kemudian lia  datang sambil membawa handuk...sini sayang gw elapin kepalamu lalu dia mulai mengelapi rambutku dengan handuknya. belaiannya membuatku merinding sejadinya, apa lagi setelah agak kering dia melanjutkan dengan membelai rambut dan wajahku penuh dengan kasih saying i love u lia kataku berbisik didekatnya! senyuman menghiasi wajahnya. kemudian dia mendekatkan wajahnya kewajahku, kali ini gw sudah tidak tahan lagi, langsung gw melumat bibirnya yang tipis dan tanpa diduga ternyata dia membalasnya, ternyata dia seorang pakar ciuman.... gila tak kusangka sebelumnya, gadis berjilbab jago bgt ciumannya kemudian tanganku mulai membuka jilbabnya! astaga... gw baru saja melihat bidadari  rambutnya panjang hitam! namun gw masih segan terhadapnya, gw tidak berani bertindak lebih jauh. dengan bibir masih melumat bibirku, tangannya menggapai tanganku dan mengarahkannya ke dadanya, dengan gemas dan sedikit deg2an gw mulai meraba bagian dada lia oh my god, tokednya lumayan besar men! desahan mulai terdengar dari mulutnya, uuhhhh, .... ahhhhh, isap putingku chieck katanya ah %@!#$& dia khan pake jilbab gw menjadi semakin pusing antara nafsu dan kewarasanku kian bertikai akhirnya gw tak tahan lagi..... gw langsung membuka bh nya sepasang toked menggantung indah ditubuh lia  putih dengan puting berwarna hampir merah jambu langsung mulutku mengulum putingnya....membuat dia menjadi semakin menggelinjang ahkk say enak  say  ups....sebuah gerakan membuatku semakin terkejut. gw merasakan tangan lia  telah masuk kedalam celana ku dan mulai meremas-remas kontol ku uhhhh nikmat bgt rasanya bro!
kemudian dia mulai menjilatiku dari mulai leher hingga perutku lalu sampailah ke adik gw, lia  dengan sigap dan terlihat ahli melepaskan kancing celanaku  dengan sebentar saja celana ku sudah merosot, tanpa disuruh pun dia mulai menjilati kontol gw  gw seperti mimpi akkhhhh nikmat bgt!!!! kemudian gw menjadi bingung ketika dia merebahkan gw dan kemudian dia melepas celana bahannya dan dalam hitungan detik ddia tidak mengenakan sehelai benangpun.... lalu dia memposisikan dirinya dengan posisi 69!wowowoooo kerennn!  ahhh harum gw mencium bau harum dari selangkangannya! gw langsung memainkan lidahku menusuk2annya kedalam liang kelaminnya atau memek nya!lia  terlihat sangat terangsang hebat, namun dia terlalu asik menikmati mainan barunya trus sayangggg jangan berhenti... kemudian gw tersadar nenek kamu kemana lia? ups kemudian dia berhenti dan cepat-cepat jalan keruang tengah dengan mengendap-endap dia mengintip neneknya. tak lama lia kembali lagi lg nonton drama katanya padaku dengan pandangan nakalnya. ah gila memang ga ketahuan sahut ku??? tanpa banyak bisara dia langsung mencium bibirku seakan memberitahukan ku jangan banyak bicara!.dengan posisi membungkuk karena saat itu gw sedan tiduran di sofa, lia  terus menciumiku sambil sesekali mengocok Kontol gw uhhhhhhh gw membalasnya dengan menggesek gesek jariku ke vaginanya!
lalu tak berapa lama iya mengambil posisi berada diatas pinggang gw langsung dia mengarahkan Kontol ku ke arah lubang memek nya ahhh.....dia terlihat ahli memasukannya
hampir masuk chick!!!! gw dikejutkan oleh tamparan keras di wajah ku! Chiecccckk woe bangun dahhhhhh siang ni ga berangkat kuliah say????? gw lihat sebuah wajah cantik! lia  membangunkan gw dari mimpi basah dan jorok tentangnya!
ternyata tadi itu cuma mimpi gw kirain gw sunguhan ngentot si lia! Wakakakakaka…..
lia  tetap seorang gadis berjilbab yang beriman dimata gw!hihihihi..dan sampai sekarang gw blom ngentot gadis berjilbab itu
gw ochick ( nama samaran ) seorang mahasiswa di salah satu perguruan negri di jakarta, pacarku bernama lia ( juga nama samaran )  dia adik kelas ku, lia  dan gw jadian sekitar 1 minggu yang lalu. lia  seorang gadis cantik, bukan hanya cantik namun dia juga seorang yg taat beragama, dengan menggunakan jilbab dia nampak lebih mempesona dibanding wanita lainnya, itu yg membuatku jatuh hati padanya. dan gw sangat menghargainya, gw pacaran hanya sebatas bergandengan tangan saja, namun ada sesuatu yang membuat ku merasa there something wrong with lia . saat kami sedang berduaan di kampus dia selalu memulai untuk menciumku, gw menjadi salah tingkah, karena dia seorang wanita berjilbab, dan gw selalu meredamnya dengan tidak membalas ciumannya.
kita balik lagi ya ke cerita awal tadi****
gw sampai depan pintu rumahnya, kemudian lia  menarik tangan ku ayo masuk dulu, tunggu hujan berhenti nanti kamu flu katanya membujukku. kemudian gw mengikutinya.
didepan rumahnya terdapat sebuah kandang yang berisi monyet2 kecil berteriak-teriak seakan akan menyambut kehadiranku tuh dia suka sama kamu tuh say lia  merayu ku, gw cuma senyum2 aja, kemudian dia bergumam sendiri gw dulu ya lia  berkata kpada monyet2nya itu.
lalu gw masuk keruang tamunya, disitu gw dikenalkan kepada neneknya. nampaknya keluarganya ramah.
gw langsung mengambil posisi duduk disofa panjang warna merah di ruang tamunya, kemudian lia  datang sambil membawa handuk...sini sayang gw elapin kepalamu lalu dia mulai mengelapi rambutku dengan handuknya. belaiannya membuatku merinding sejadinya, apa lagi setelah agak kering dia melanjutkan dengan membelai rambut dan wajahku penuh dengan kasih saying i love u lia kataku berbisik didekatnya! senyuman menghiasi wajahnya. kemudian dia mendekatkan wajahnya kewajahku, kali ini gw sudah tidak tahan lagi, langsung gw melumat bibirnya yang tipis dan tanpa diduga ternyata dia membalasnya, ternyata dia seorang pakar ciuman.... gila tak kusangka sebelumnya, gadis berjilbab jago bgt ciumannya kemudian tanganku mulai membuka jilbabnya! astaga... gw baru saja melihat bidadari  rambutnya panjang hitam! namun gw masih segan terhadapnya, gw tidak berani bertindak lebih jauh. dengan bibir masih melumat bibirku, tangannya menggapai tanganku dan mengarahkannya ke dadanya, dengan gemas dan sedikit deg2an gw mulai meraba bagian dada lia oh my god, tokednya lumayan besar men! desahan mulai terdengar dari mulutnya, uuhhhh, .... ahhhhh, isap putingku chieck katanya ah %@!#$& dia khan pake jilbab gw menjadi semakin pusing antara nafsu dan kewarasanku kian bertikai akhirnya gw tak tahan lagi..... gw langsung membuka bh nya sepasang toked menggantung indah ditubuh lia  putih dengan puting berwarna hampir merah jambu langsung mulutku mengulum putingnya....membuat dia menjadi semakin menggelinjang ahkk say enak  say  ups....sebuah gerakan membuatku semakin terkejut. gw merasakan tangan lia  telah masuk kedalam celana ku dan mulai meremas-remas kontol ku uhhhh nikmat bgt rasanya bro!
kemudian dia mulai menjilatiku dari mulai leher hingga perutku lalu sampailah ke adik gw, lia  dengan sigap dan terlihat ahli melepaskan kancing celanaku  dengan sebentar saja celana ku sudah merosot, tanpa disuruh pun dia mulai menjilati kontol gw  gw seperti mimpi akkhhhh nikmat bgt!!!! kemudian gw menjadi bingung ketika dia merebahkan gw dan kemudian dia melepas celana bahannya dan dalam hitungan detik ddia tidak mengenakan sehelai benangpun.... lalu dia memposisikan dirinya dengan posisi 69!wowowoooo kerennn!  ahhh harum gw mencium bau harum dari selangkangannya! gw langsung memainkan lidahku menusuk2annya kedalam liang kelaminnya atau memek nya!lia  terlihat sangat terangsang hebat, namun dia terlalu asik menikmati mainan barunya trus sayangggg jangan berhenti... kemudian gw tersadar nenek kamu kemana lia? ups kemudian dia berhenti dan cepat-cepat jalan keruang tengah dengan mengendap-endap dia mengintip neneknya. tak lama lia kembali lagi lg nonton drama katanya padaku dengan pandangan nakalnya. ah gila memang ga ketahuan sahut ku??? tanpa banyak bisara dia langsung mencium bibirku seakan memberitahukan ku jangan banyak bicara!.dengan posisi membungkuk karena saat itu gw sedan tiduran di sofa, lia  terus menciumiku sambil sesekali mengocok Kontol gw uhhhhhhh gw membalasnya dengan menggesek gesek jariku ke vaginanya!
lalu tak berapa lama iya mengambil posisi berada diatas pinggang gw langsung dia mengarahkan Kontol ku ke arah lubang memek nya ahhh.....dia terlihat ahli memasukannya
hampir masuk chick!!!! gw dikejutkan oleh tamparan keras di wajah ku! Chiecccckk woe bangun dahhhhhh siang ni ga berangkat kuliah say????? gw lihat sebuah wajah cantik! lia  membangunkan gw dari mimpi basah dan jorok tentangnya!
ternyata tadi itu cuma mimpi gw kirain gw sunguhan ngentot si lia! Wakakakakaka…..
lia  tetap seorang gadis berjilbab yang beriman dimata gw!hihihihi..dan sampai sekarang gw blom ngentot gadis berjilbab itu
Cerita Dewasa Ngentot Sama Cewe Berjilbab
Nasib itu ada di tangan Tuhan. Seringkali aku memikirkan kalimat ini.
Rasanya ada benarnya juga. Tapi apakah ini nasib yg digariskan Tuhan aku
tidak tau mungkin lebih tepat ini adalah godaan dari setan. Seperti
pagi ini ketika di dalam bus menuju ke kantor aku duduk di sebelah cewek
cantik dengan jilbab dengan tinggi 150 cm, umur sekitar 27 tahun,
bertubuh sekal dan berkulit putih (keliatan dari kulit wajah dan telapak
tangannya). Mula-mula aku tidak perduli karena hobiku untuk tidur di
bis sangat kuat namun hobi itu lenyap seketika ketika cewek berjilbab di
sebelahku menarik tas dipangkuannya untuk mengambil hp-nya yg
berdering. Sepasang paha montok tercetak jelas dari rok biru tua panjang
nan ketat yang dipakainya. Pemandangan itu cukup menarik sehingga
menggugah seleraku menjadi bangkit. Aku lantas mencari akal bagaimana
memancing percakapan dan mencari informasi. Sepertinya sudah alamnya
ketika kita kepepet seringkali ada ide yg keluar. Saat itu setelah dia
selesai menelefon tiba-tiba mulutku sudah meluncur ucapan ,"Wachhh...
hobinya sama juga yach !". Sejenak dia memandangku bingung, mungkin
berpikir orang ini sok akrab banget sich."Hobi apaan ?" tanyanya. "Itu
nitip absen", sahutku dan dia tertawa kecil. "Tau aja kamu. Dasar tukang
nguping", sahutnya.Akhirnya obrolan bergulir. Selama percakapan aku
tidak menanyakan nama, pekerjaan maupun teleponnya, tapi lebih banyak
cerita lucu. Sampai akhirnya dia ngomong "kamu lucu juga yach.., nggak
kaya cowok yang laen.""Maksud kamu ?" tanyaku lagi."Biasanya mereka baru
ngobrol sebentar udah nanya nama terus minta nomor telepon." Setelah
itu kami saling berkenalan. Perempuan muda berjilbab bernama Siti
Fathiya, biasa dipanggil Tia. Obrolan terus berlanjut sampe dia turun di
Thamrin dan aku terus ke kota. Dua hari kemudian aku bertemu dia lagi.
Cewek manis berjilbab itu menghampiriku dan duduk disebelahku sambil
bercerita bahwa teman-temannya penasaran karena dia hari itu punya
banyak cerita konyol. Pagi itu kami menjadi lebih akrab. Sambil bercanda
tiba-tiba dia berkata :"Kamu pasti suka maen cewek yach, soalnya kamu
jago ngobrol banget. Pasti banyak cewek di bis ini yang kamu
pacarin."Sumpah mati aku kaget sekali denger omongan dia. Kayanya maksud
aku buat kencan ama dia udah ketauan. Akhirnya karena udah nanggung aku
ceritain aja ke dia kalo aku sudah beristri dan punya anak. Ech rupanya
dia biasa aja, justru aku yang jadi kaget karena ternyata dia sudah
nggak perawan lagi karena pernah MBA waktu lulus sekolah dulu. Sekarang
dia sudah bercerai. Wuichhh, nggak nyangka banget kalo doi ternyata
janda muda. Selanjutnya sudah bisa ditebak. Obrolan sudah lebih ringan
arahnya. Akupun mulai memancing obrolan ke arah yang menjurus sex.
Keakraban dan keterbukaan ke arah sex sudah di depan mata. Sampai suatu
sore setelah dua bulan perkenalan, kami janjian pulang bareng. Hari itu
dia mengenakan jilbab merah muda sewarna dengan hem dan rok panjangnya.
Posisi duduk kami sudah akrab dan menempel. Bahkan Tia tidak sungkan
lagi mencubit aku setiap dia menahan tawa atau tidak tahan aku goda.
Beberapa kali ketika dia mencubit aku tahan tangannya dan dia tampaknya
tidak keberatan ketika akhirnya tangan kirinya aku tumpangkan di pahaku
dan aku elus-elus lengannya yang tertutup hem lengan panjangnya sambil
terus ngobrol. Akhirnya dia sadar dan berbisik, "Wachh, kok betah banget
ngelus tanganku, entar lengan bajuku jadi kusut lho. "Habis gemes
ngeliat muka manis kamu, apalagi bibir tipis kamu," sahutku sambil
nyengir. "Dasar gila kamu," katanya sambil menyubit pahaku.Serrrrrr...,
pahaku berdesir dan si junior langsung bergerak memanjang. Aku lihat
bangku sekelilingku sudah kosong sementara suasana gelap malam membuat
suasana di dalam bis agak remang-remang. Aku angkat tangan kirinya dan
aku kecup lembut punggung jarinya. Janda muda berjilbab itu hanya
tersenyum dan mempererat genggaman tangannya. Akhhhhh... sudah ada lampu
hijau pikirku. Akhirnya aku teruskan ciuman pada punggung jarinya
menjadi gigitan kecil dan hisapan lembut dan kuat pada ujung jarinya.
Tampaknya dia menikmati sensasi hisapan di jarinya. Wajahnya yang
dihiasi jilbab itu tampak sendu terlihat cantik sekali. Dan akhirnya dia
menyender ke samping pundakku. Ketika bis memasuki jalan tol, aktivitas
kami meningkat. Tangan kananku sudah mengusap payudaranya yang putih
berukuran 36 B dari luar kemeja merah mudanya. Terasa padat dan kenyal.
Lalu perlahan jemariku membuka kancing kemejanya satu persatu dan
menyusup kedalam BH miliknya. Putingnya semakin lama semakin mengeras
dan terasa bertambah panjang beberapa mili. Sementara itu tangannya juga
tidak tinggal diam mulai mengelus-ngelus penisku dari luar. Setelah
beberapa menit kemudian tiba-tiba sikapnya berubah menjadi liar dan
agresif. Dia tarik ritsletingku dan terus merogoh dan meremas penisku
yang sudah tegang. Tanganku yang di dada ditarik dan diarah kan ke
selangkangannya. Aku tidak dapat berbuat banyak karena posisinya tidak
menguntungkan sehingga hanya bisa mengelus paha dari luar rok panjangnya
saja. Aktifitas kami terhenti kala hampir tiba di tujuan. Dan dengan
nafas yang masih tersengal-sengal menahan birahi kami merapikan pakaian
masing- masing. Turun dari bis aku bilang mau anter dia sampai dekat
rumahnya. Aku tau kita bakal melewati pinggir jalan tol. Daerah itu sepi
dan aku sudah merencanakan untuk menyalurkan hasratku di daerah itu.
Tampaknya janda muda berjilbab itu juga memiliki hasrat yang sama.
Ketika berjalan, tangan kirikuku merangkul sambil mengelus payudaranya
dari luar hem merah muda lengan panjang yang dikenakannya. Dan ketika
kita melewati jalan yang sepi tersebut secepat kilat tangan kananku
meraih kepalanya yang dibalut jilbab merah muda model modis dan langsung
mencium dan melumat bibir tipisnya itu. Dengan cepat pula cewek
berjilbab itu menyambut bibirku, menghisap dan menyedotnya. Tangannya
langsung beraksi menurunkan ritsleting celanaku dan aku sendiri langsung
mengangkat rok panjang model ketat miliknya. Rrrretttttt... aku tarik
kasar cdnya..., jariku langsung menyelusup masuk ke vaginanya terasa
hangat dan licin. Rupanya dia sangat terangsang sejak di bis tadi . Di
tengah deru nafasnya Tia berdesah : "Ayo mas... masukin aja... aku
kepengen banget nech. Hhhhhh...""Sebentar sayang", sahutku, "Kita cari
tempat yang aman."Aku tarik dia melewati pagar pengaman tol dan ditengah
rimbun pohon aku senderkan dia dan setelah menarik rok panjang model
ketatnya itu sampai sepinggang Lalu buru-buru kuloloskan celana dalamnya
kemudian kuangkat kaki kanannya. Sengaja celana dalamnya kusangkutkan
di pergelangan kakai kanan yang kuangkat itu biar celana dalamnya tidak
kotor menyentuh tanah. Dengan bernafsu aku buka celanaku dan megarahkan
penisku ke vaginanya tapi cukup sulit juga. Akhirnya dia menuntun
penisku memasuki vaginanya. ? Emmhhh...!?, kepala janda muda berjilbab
merah muda itu mendongak sembari melenguh tatkala ujung penisku mulai
penetrasi kedalam vaginanya. Luar biasa, itulah sensasi yang aku rasakan
ketika penisku mulai menyeruak memasuki vaginanya yang sudah dibasahi
cairan nafsu. Ditengah deru mobil yang melintasi jalan tol aku memompa
pantatku dengan gerakan pelan dan menghentak pada saat mencapai pangkal
penisku. Tia menyambut dengan menggigit pundakku setiap aku menghentak
penisku masuk kedalam vaginanya. "Ooochhhh... auchhhh... Masssss...
oochhh...", desahnya. Birahi dan ketegangan bercampur aduk dalam hatiku
ketika terdengar suara orang melintasi jalan dibalik pagar. Namun lokasi
kami cukup aman karena gelapnya malam dan terlindung pohon yang cukup
lebat. Bahkan mungkin orang yang berjalan itu tidak akan berpikir ada
sepasang manusia yang cukup gila untuk ber cinta di pinggir jalan tol
tersebut. "Gantian mas... aku cape", katanya. Aku lantas duduk menyandar
dan perempuan muda berjilbab merah muda itu memegang rok panjang yang
kusingkap tadi agar tidak jatuh kebawah. Kemudian Tia mulai berjongkok
mengarahkan vaginanya. Ketika penisku kembali menyeruak diantara daging
lembut vaginanya yang sudah licin, sensasi itu kembali menerpa diriku.
Sambil memegang bahuku, dia mulai menekan pantatnya dan menggerakan
pinggulnya dengan cara menggesek perlahan, maju mundur sambil sesekali
memutar. Kenikmatan itu kembali mendera dan semakin tinggi intensitasnya
ketika aku membantu dengan menekan keatas pinggulku sambil menarik
pantatnya. Desahan suaranya makin keras setiap kali kemaluan kami
bergesekan, "uchhhhh... ssshhh... uchhhhh...". Mataku sendiri terpejam
menikmati rasa yang tercipta dari pergesekan bulu kemaluan kami sambil
terus menggerakkan pinggul mengimbangi gerakannya."Terus sayang... ayo
terus", desahku. Keringat sudah membasahi punggungnya dan gerakan kami
sudah mulai melambat namun tekanan semakin ditingkatkan untuk
mengimbangi rasa nikmat yang menjalar disekujur tubuh kami dan terus
bergerak ke arah pinggul kami, berkumpul dan berpusar di ujung kemaluan
kami. Berdenyut dan ujung penisku mulai siap meledak, sementara
perempuan berjilbab ini mulai mengerang sambil menjepitkan vaginanya
lebih keras lagi. "Hegghhhhhh... hhhegghhhh... heghhh... terus mas...
sodok... sodok terussss... mas... yachhh... disitu... terus...
terussss... ooocchhhhhhh ", dengan desahan panjang sambil mendongakkan
kepalanya yang terbungkus jilbab, Tia menekan dan menjepit keras penisku
sementara vaginanya terus berdenyut- denyut. ?
Mass...mmhh...oouuccchh...?, pekiknya tertahan sembari menundukkan
kepalanya yang berjilbab itu tatkala mencapai puncaknya. Aku hanya bisa
terdiam sambil memeluk tubuhnya menunggu dia selesai orgasme. Ketika
jepitannya mulai mengendur aku langsung bereaksi meneruskan rasa yang
tertunda itu, tanpa basa basi rasa nikmat itu mulai menerjang kembali,
berkumpul dan meledak menyemburkan cairan kenikmatanku ke dalam
vaginanya. Aku sodokan penisku sambil menekan pinggulnya sementara
kakiku mengejang menikmati aliran rasa yang menerjang keluar dari
tubuhku itu. Setelah beristirahat beberapa menit kami saling
memandang... akhirnya tersenyum dan tertawa."Kamu memang bener-bener
gila, tapi jujur aku sangat menyukai bercinta dengan cara seperti ini.
Aku belum pernah senikmat ini bercinta." akunya. "He.. he.. he.. sama
donk", kataku sambil mengecup bibir sang janda muda berjilbab yang tipis
itu sementara kemaluanku mulai mengendur di dalam vaginanya. Setelah
itu kami merapikan pakaian masing dan berjanji untuk mengarungi
kenikmatan seks ini untuk hari-hari mendatang
Jumat, 23 Oktober 2015
Cerita Dewasa Ngentot Si Jilbab Perawan
Dengan punya pacar bukan berarti aku ngga “ngobyek” dengan yang lain. Terus terang aku punya beberapa affair dengan dokter wanita di sini atau anak kedokteran yang masih koass. Tentu yang aku pilih bukan sembarangan, harus lebih mudan dan cantik. Sebenernya sudah banyak yang mencoba menarik hatiku tapi sejauh ini aku belum mau serius dan kalau bisa aku manfaatin selama jauh dengan pacarku. Sudah banyak yang aku banyak yang aku perdaya tapi…ada satu orang yang membuatku sangat penasaran. Namanya Fatimah, umurnya sekitar 22 tahun, dia anak koas dari perguruan tinggi negeri dari kota yang sama.Kebetulan aku jadi residennya. Wajahnya cantik dan tatapannya teduh, dia juga berjilbab lebar berbeda dengan anak lainnya, walaupun affairan aku pun sebenernya ada juga yang berjilbab, tapi tidak seperti dia. Tinggi semampai sekitar 165 cm, dengan tubuh yang padat tidak kurus dan tidak gemuk, sesuai seleraku. Jilbabnya pun tidak mampu menutupi lekukan dadanya, aku taksir kalau tidak 36B mungkin 36C. Tutur katanya yang lembut dan halus benar-benar membuatku mabuk. Apalagi dia sangat menjaga pergaulan. Sesekali aku coba berusaha bicara dengannya tapi dia selalu menundukkan wajahnya setiap bicara denganku. Dia pun tidak menyambut tangaku ketika aku ajak untuk bersalaman. Kulit putihnya sangat halus ketika aku coba perhatika di pipi dan ujung tangannya, tahi lalat di atas bibir semakin menambah kesan manis darinya. “Mah…kita makan bareng yuk, aku yang traktir. ujarku berusaha membujuk untuk bisa pergi bareng. Terima kasih Dok…saya dengan teman-teman saja. Ujarnya halus. Jangan panggil Dok…panggil saja kak. “baik Dok…eh…kak”. “tapi terima kasih tawarannyaaku bareng teman saja…”, “kalau begitu sekalian ajak saja teman kamu” setengah berharap dia mau menerima. “terima kasih Dok..eh kak, nanti merepotkan, teman-temanku makannya banyak lho” sahut dia sambil tetap menundukkan kepalanya. Kadang gurauan ringan itu yang tidak pernah aku dapatkan dari pacarku atau teman affair- ku. aku tersenyum kecil mendengar alasannya yang sangat lucu…humoris juga dia, “baiklah…mungkin lain kali” kataku “oh ya, jika ada apa-apa masalah administrasi di sini atau masalah kerjaan jangan sungkan bicara aja ya, nanti aku bantu” aku masih berusaha mencari celah.“Terima kasi pak ehh..kak…saya pamit” sambil berlaluAku perhatikan dari belakang, roknya yang juga lebar tidak bisa menutupi lekukan pantatnya yang bergoyang mengikuti langkah kakinya..perfect…aku menggeleng. Dia berbeda sekali dengan nita…anak koas 2 tahun lalu yang pernah aku perawani juga. Sama-sama berjilbab walau tak selebar dia. Nita pun awalnya agak jual mahal…walau aku tau dari cara memandangnya dia suka aku. Dengan beberapa rayuan akhirnya aku bisa memerawani dia di sebuah hotel. Tidak dengan paksaan dan sangat mudah. Affair kita berlalu dengan selesainya masa koas dia, juga karena dia tahu aku punya affair juga dengan temannya. Dia berbeda sekali, sulit sekali menaklukannya. Setiap aku melihat dia selalu aku lihat setiap geriknya, senyumnya, tawanya, selalu terbayang. Saat aku sedang melamun tiba-tiba dari arah belakangku ada yang memeluk dan terus menarikku. “Ngelamun nih…” dengan suara yang diparaukan “Mhh…Rasya…kamu nih ganggu saja” sambil melepaskan pelukan dia. “kamu sekarang jarang ke ruangku lagi” rengeknya.Rasya ini sesama dokter di sini, umurnya sekitar 27 tahun dan sudah bersuami. Sayangnya suaminya bekerja di lepas pantai sehingga jarang bertemu dan memberikan nafkah bathin padanya.Memang aku sering ke ruangnya dulu…sekedar bercumbu dengan bumbu oral yang bisa membuat dia melayang. Tapi kami tidak pernah sampai melakukan jauh karena dia pun tidak mau, ya akupun tidak memaksa. Tidak semua affairku selalu aku tiduri…yang penting ada penawaran rindu dan bisa memuaskanku walau tidak sampai melakukan senggama. “Aku sibuk Rasy… banyak yang melahirkan juga jadi residen” ujarku sambil memegang pinggangnya.“tidak ada waktu untuk aku?…sebentar saja…” lalu dia memagut bibirku dan selanjutnya kami pun bercumbu.Satu persatu aku buka kancing blousenya aku temukan dua gunung kembar yang jarang dijamah pemiliknya. Aku cumbu dan ciumi dengan lembut. Tapi… sepintas aku ingat Fatimah lagi dan akupun menghentikan aktifitasku. “Kok berhenti…” Rasya pasti sedang mulai terangsang. “Maaf Rasy…aku ga konsen banyak pekerjaan…”. “Ya sudah…” ujarnya tersungut sambil mengancing kembali blousnya terus berlalu. Sore itu aku sedang membantu persalinan, sengaja aku panggil Fatimah untuk mendampingiku. Wajahnya senang sekali karena jarang mendapat kesempatan untuk mendampingi dokter saat persalinan seperti ini.Tidak mungkin kan semua masuk, ya aku beralasan yang lain tunggu giliran. DIa berusaha menjadi asistenku dengan baik, saat memberikan gunting aku sengaja pura- pura tidak tahu menyentuh tangannya…tapi langsung dia tarik. Gagal lagi upayaku…tapi aku sudah senang dengan melihat wajahnya dari dekat selama persalinan itu. Sekeluar dari ruang bersalin “Terima kasih ya kak… jarang ada kesempatan begitu…”. “Kamu mau aku bikin begitu…” sambilku melirik seorang ibu hamil yang kebetulan lewat. “yee…ga lah, makanya cepet cari istri sana…”sambil tersenyum dan berlalu. Aku kaget…kok dia tau ya… Sore itu langit mendung dan gelap sekali. Hujan mulai turun rintik-rintik, aku memacu FORTUNER ku ke luar ruang parkir. Aku melihat Fatimah berlari keluar sambil menutupi kepalanya dengan tas agar tidak terkena hujan.“kesempatan”… tin..tin..a ku klakson dia. “Mau pulang? bareng aja yuk…kayaknya mau hujan besar nih” selalu saja aku cari kesempatan. “Terima kasih kak…aku naik angkot saja… sudah biasa kok” katanya. hujanpun makin deras.“bener lho…ga apa-apa kok aku antar kamu sampe kos”.“Terima kasih kak, ga enak kalau dilihat orang bisa jadi fitnah”mhh…gilaa…ini semakin membuatku jatuh cinta sama dia, aku janji dalam hati, kalau saja aku bisa dapatkan dia aku akan putuskan semua affairku, aku benar-benar jatuh cinta pada dia. Tidak berapa lama hujan semakin deras, bahkan aku sulit melihat jalan saking derasnya hujan. Sampai aku tertidur jam 10 malam ini hujan masih juga belum berhenti. Keesokan harinya, aku harus membantu persalinan lagi dan aku mencari Fatimah.“Fatimah tidak masuk hari ini dok” sahut Rinda teman sekampusnya sambil membedong bayi di ruang bayi.“Dia sakit? aku mau minta tolong bantu persalinan lagi” kataku.“Tidak tau dok…saya tidak dapat kabarnya” sahutnya sambil melihatku dengan sopan.Aku lihat Rinda manis juga, berjilbab lebar sama dengan Fatimah, walau tidak secantik Fatimah, Rinda bisa juga dikatakan high quality. Tingginya paling hanya 155 atau 160 cm, tapi tubuhnya proporsional. Dadanya tidak sampai terlihat betul lekukannya seperti Fatimah, kulitnya kuning bersih, kacamata yang dia kenakan semakin membuatntya lebih terlihat anggun. Aku pandangi seluruh tubuhnya, berbeda juga dengan Fatimah, dia tidak sungkan untuk berbicara langsung dan melihatku, walaupun dia juga sama-sama menjaga pergaulan. “Ya sudah kamu saja ya…bantu saya persalinan…”dia tersenyum senang “Terima kasih dok…”Keesokan harinya aku masih belum menemukan Fatimah. akhirnya aku di bantu Rinda lagi “Kamu tau nomor telepon atau kos Fatimah Rin..” “Tidak dok…kita beda kos…kenapa gitu?” “mhh..atau dokter…hihihi…suka sama dia ya” sahutnya sambil tersenyum “tidak… cuma dia itu cekatan dan pintar…makanya saya suka sekali kalau diasisteni dia…lagian juga dia ngga akan mau sama aku ini”. “Iya dok…banyak yang sudah mau khitbah dia..tapi dia tidak mau…dia mau selesaikan dulu kuliahnya…dia itu baik dan cantik lagi” sambil mengikuti langkahku di ruang persalinan. “Kamu juga cantik…” aku mulai mengeluarkan racunku, kalau ga dapet yang poin 9 ya minimal 7 atau 8 juga tidak apa- apa. Yang penting aku pengen sekali bisa memerawani wanita berjilbab lebar ini. Karena setauku mereka selalu menjaga diri dan pergaulannya. Tantangan tersendiri untuk aku.Rinda tidak menjawab, hanya tersenyum sambil menunduk. Hari keempat baru kulihat Fatimah datang, namun tak seperti biasanya. Biasanya Fatimah selalu ceria, kali ini tidak. Wajahnya murung dan tatapannya kosong. Kulihat teman-temannya berusaha bertanya dan berkumpul di sekitarnya. Entah apa yang mereka bicarakan terkadang Fatimah tersenyum walau getir. Saat istirahat ku coba dekati. “Kamu sakit Mah?” “Nggak kak” lemah sekali bicaranya “Kenapa kamu murung, ada masalah?” “ah nggak kok” Fatimah mencoba tersenyum walau aku lihat tidak bisa menutupi kemurungannya. “Ngga ada masalah cuma agak kurang sehat aja, maaf saya mau makan dulu kak” sambil berlalu meninggalkanku. “Ya sudah kalau kamu ngga apa-apa, kalau kamu butuh bantuan jangan ragu minta tolong ke aku ya” “iya kak, terima kasih” Esokan hari-nya hari jum’at, aku berencana pulang agak cepat. Maksudku, aku mau tidur dulu sebelum agak malam nanti aku bangun dan pergi clubbing di club terkenal di kota ini. Ketika aku sedang membereskan buku dan berkas yang aku masukkan ke tas, tiba-tiba pintu kantorku di ketuk, “Silahkan masuk”.“Maaf, apa saya mengganggu kakak…” aku lihat sesosok wanita dengan kemeja pink berbalut blazer putik khas dokter, jilbab pink dan rok putih. Cantik sekali dia terlihat. Wajahnya sambil agak menunduk walau dia coba beranikan diri melihat wajahku. “Ada apa Mah, tidak menggnggu kok, saya sedang membereskan berkas” ujarku santai. “Ada yang bisa saya bantu?” “Kakak besok ada acara?” Aku tersentak, tumben sekali dia bicara ini. “Tidak…tidak…ada apa? besok aku bebas kok” Aku melupakan janjiku untuk bertemu Dian, passienku yang pernah aku tolong persalinannya. Dia hamil oleh pacarnya, tapi kemudian pacarnya pergi tidak bertanggung jawab. Karena aku yang menolongnya hubungan kamipun dekat, dan tidak perlu dijelaskan detail apa yang kami lakukan, karena bukan inti dari cerita ini, yang pasti kami lakukan dengan aman. “Saya mau minta tolong, besok aku mau pindah kos, apa kakak bisa bantu bawakan barang” “Oh… tentu, jam berapa?” “AKu tunggu di kos ku ya kak, jam 9, sini alamatnya saya tuliskan dulu” Fatimahpun menuliskan alamat pada secarik kertas di atas mejaku, aku terus memandanginya tanpa berkedip. perfect girl.“Terima kasih kak, maaf sekali saya sudah merepotkan” sambi memberikan kertas kepadaku, sedikit nakal aku pura-pura tidak sengaja menyentuh tangannya. lembut sekali dan…tak seperti biasanya dia menarik tangannya, kali ini dia membiarkan tanganku menyentuh tangannya. Fatimah pun berlalu sambil meninggalkan gerak pinggul yang sangat menarik, “aku harus memilikinya”. Aku segara batalkan semua agenda dan janjiku, aku segera tidur dan tidak sabar menunggu datangnya esok. Saat pertama kali berdua dengan dia. Esokan harinya aku datang tepat waktu di alamat yang sudah diberikannya. Sebuah rumah kos yang cukup besar walau agak tua, bangunan inti pemilik rumah ada di depan, sedangkan bagian depannya gedung baru berlantai 2 dengan pola bangunan khas tempat kos. Aku lihat beberapa orang berkumpul dihalaman depan juga Fatimah dengan mengenakan jilbab putih, kemeja biru dan rok panjang biru donker. “Kenapa pindah nduk…padahal ibu seneng kamu di sini, kamu suka bantuin ibu” kata seorang wanita berumur lebih dari separuh baya. “iya bu…aku mau cari suasana lain aja, supaya aku bisa tenang bikin laporan” “Kalau kak Fatimah ngga ada, kalau diantara kita ada yang sakit siapa yang bantuin” seorang wanita muda yang aku tebak masih maha siswa juga menimpali. Fatimah tersenyum sambil mengacak-acak rambut teman kosnya itu “kamu boleh kok main ke sana”. “Bu, kenalkan ini dokter Budi, yang bantuin saya pindahan” sambil mengenalkan aku tanpa sedikitpun mengenalkan aku pada seorang pria tua yang ada di sebelah ibu kosnya itu. Sama sekali wajahnya tidak bersahabat.“Oala aku kira bojo mu nduk…gantenge…” ku tersenyum dalam hati mendengarkan ucapan ibu kosnya itu.“ah ibu bisa aja…” Fatimah tersipu. Aku berharap itu menjadi nyata, dan tidak hanya menjadi pacarnya tapi aku bisa mengambil semuanya dari dia.Semua temannya berusaha membantu memasukkan kardus ke dalam fortunerku, tidak lama hanya 1 jam semua barang sudah dimasukkan. Kami pun segera pamit, pertama kali dia duduk bersebelahan denganku. AKu menancap gas stelah sebelumnya melambaikan tangan dulu pada ibu kos itu dan teman-temannya, wajah pria tua yang aku kira adalah suami dari ibu kos itu masih tetap tidak bersahabat. Mataku coba melirik nakal padanya, tatapannya kosong melihat pemandangan di sekitar jendela. Lekukan dadanya begitu nampak dan close up di hadapanku, napasnya naik turun semakin membusungkan dadanya yang tertutup jilbab putihnya. Rok biru donkernya berbahan lembut, sehingga gampang jatuh, aku lihat bagian tengah rok antara kedua pahanya jatuh ke paha sehingga menampakkan bentuk pahanya yang jenjang dan penuh. Fatimah masih menikmati pemandangan sisi jalan dan tidak sadar kalau aku memperhatikan tubuhnya. Aku memacu mobil menuju alamat yang sudah dia beritahukan sebelumnya. Di perumahan itu, rumah type 21 yang dia tempati. Luas tanahnya masih sangat luas belum termaksimalkan. Sisi kanan kiri rumah masih kosong dan membuat jarak dengan rumah disampingnya. Aku pun segera membantu menurunkan barang dan membereskan barang di rumah tersebut, hanya berdua. aku pandangi wajahnya, perhatikan tiap lekuk tubuhnya yang membuat penisku tegang. Sore itu aku mandi di rumah kontrakannya, aku tidak pernah lupa membawa alat mandi di mobilku. begitu juga Fatimah yang mandi sebelum aku, meninggalkan bau harum menyengat di kamar mandi. “Kak, makan malam di sini saja ya, sudah aku masakkan” tawarnya “Baik lah, pasti masakannya enak sekali” timpalku, padahal aku masih ingin berlama-lama dengan dia.Selepas makan malam kami pun bercengkrama. Semua barang telah kami rapihkan bersama, hari itu aku habiskan waktu bersama. “Akhirnya selesai juga ya Mah, capek juga ya” sahutku mencoba mencairkan suasana, sambil duduk di sebelahnya yang sedang mengupaskan mangga untukku. Fatimah tersenyum manis sekali, “Iya kak, kakak capek ya, mau aku suapin mangganya?”.aku kaget dengan tawarannya aku berusaha tenang “boleh”. Dia pun memberikan mangga yang ada ditangannya, dengan nakal aku coba melahap mangga sampai ke jarinya, sehingga bibirku menyentuh jarinya. Dia tarik jarinya dari mulutku pelan sekali, sambil tersenyum. “oh god…sweet” ujarku dalam hati. “Mangganya manis…apalagi sambil lihat kamu” aku memancing. Fatimah hanya tersenyum, “mau lagi?” tawarnya, akupun mengangguk. Suapan kedua ini jarinya lebih lama berada di dalam mulutku. Sengaja tidak aku lepaskan dan si empunya jari lentik itu tidak keberatan, dia hanya diam menunggu. Tangan kiriku menyentuh tangan kanannya itu lembut, dia tidak menolak. aku tempatkan telapak tangannya yang lembut di pipiku, sambil menatap wajahnya. Wajahnya bersemu merah. Mata kami saling menatap, wajah kami semakin mendekat…dekat dan dekat…sehingga aku rasakan nafasnya menentuh wajahku. Tangan kananku meraih dagunya yang lembut seolah tidak ada tulang di dagunya itu. sedikit aku tarik dagunya sehingga bibirnya terbuka, sengal nafasnya bisa aku rasakan. Ini mungkin rasanya seorang wanita yang pertama kali melakukan kissing, wanita yang selama ini berusaha menjaga kehormatannya dan tidak pernah disentuh siapapun sebelumnya. Matanya terkatup, cantik sekali dia malam ini. Akupun mendekatkan bibirku dengan bibirnya, aku pagut lembut…dia tidak membalas juga tidak menolak.Kembai aku pagut bibirnya, lembut dan manis kurasakan. ku pagut bibir ats dan bawahnya bergantian. Kali ini dia mulai merespon, dia membalas pagutanku dengan memagut bibirku juga, basah dan indah.Pagutan kami semakin liar, aku pindahkan kedua tanganku disamping wajahnya dengan posisi jari jempol menempel ke pipinya yang lembut.Keempat jariku berada di bawah telinganya yang masih tertutup jilbab. aku semakin menarik wajahnya mendekatiku, kecupanku semakin liar yang aku yakin membangkitkan gairahnya.“mhh…ummm….aummmmm…” bergantian kami mengecupi bibir kami. Kini tangan kiriku melingkari leher hingga kepundak belakangnya, sedangkan tangan kananku menyusup melalui bawah jilbab putihnya yang lebar kemudian mencari gundukan lembut tepat di dadanya. Tangan kananku menyentuh sebongkah gundukan lembut yang masih tertutup bra. “Mhh… payudara yang sangat indah”. Tangan kananku pun mulai meremas lembut payudara itu. “ehhhmmm…mhhmhh… mmhhhhh” Fatimah kaget dan mendesah sambil tetap berpagutan dengan bibirku. Sekitar 2 menit meremas-remas dada kirinya, tangan kananku mencoba mencari kancing kemejanya. Dan ku buka satu demi satu hingga meninggalkan beberapa kancing bagian bawah yang tetap terpasang.Tangan kananku lebih aktif lgi masuk ke dalam kemejanya, benar saj, gundukan itu sangat lembut, ketika kulit tanganku bersentuhan dengan kulit payudaranya yang halus sekali. Tanganku menyusup diantar bra dan payudaranya, meremas lembut dan sesekali memilin putingnya yang kecil dan nampak sudah mengeras. “mhhh…ummmmm, ….aahhh,…mmhh…..m mmm….mmmmphh….” mulutnya terus meracau mencoba menikmati setiap remasanku, matanya masih saja terpejam seolah dia tidak mau melihat kejadian ini atau dia sedang berusaha benar- benar meresapi rangsangan yang aku buat. Aku tarik pundaknya sehingga tubuhnya terbaring ke samping kiriku, dan aku pun menarik bibirku dari bibirnya dengan sedikit suara kecupan yang menggambarkan dua bibir yang sudah lengket dan sulit dilepaskan. “mhuachh…aahhh” wajahnya memerah dan matanya masih terpejam, cantik sekali. Kini tangan kananku mengangkat jilbabnya ke atas, memberikan ruang agar kepalaku bisa masuk kedalamnya. AKu mencium bau harum dari keringatnya yang mulai mengalir. Dalam keremangan aku milihat leher jenjangnya yang putih dan halus, tanpa membiarkan waktu berlalu aku segera mengecupnya lembut dan kecupanku semakin ganas di lehernya “aahhh….eengg…ehhhh…aahhh ….aaa hhh….” mulutnya tak berhenti meracau. Tangan kananya meraih belakang kepalaku dan menekankan kepalaku agar semakin menempel di lehernya, sedangkan tangan kirinya mendekap punggungku. Untungnya jarang rumah ini dengan rumah sebelah lumayan jauh, sehingga desahan kami tidak terdengar oleh rumah sebelah. Aku tidak lupa meninggalkan cupang di lehernya, lalu ciumanku pun turun ke dadanya. Tangan kananku mencari sesuatu di balik punggungnya, ya kait bra. Setelah aku dapatkan langsung aku lepaskan. Terlepaslah bra yang selama ini menutupi keduap payudara indah itu agar tidak meloncat keluar. lalu tangan kananku menarik bra agak ke atas ke leher Fatimah, sehingga terpampang dua gunung kembar yang sangat mengagumkan. Benar saja 36C. Aku mulai mencium payudara kanan Fatimah, aku lakukan masih di dalam jilbabnya, dan akupun tidak melepas semua kancing kemejanya, sehingga tidak semua bagian tubuhnya terlihat. Namun, itu membuat sensasi percintaan semakin terasa, tangan kananku sibuk meremas payudara kananya yang saat ini sudah tidak berpenutup lagi. “aaahhhh…kaaakk….ahhh…..m hhh…k ak…..aduuhh…..mhh….. ” Fatimah tidak kuat menahan rangsangan ini, kepalanya menggeleng ke samping kanan dan kiri, tangan kanannya semakin kuat membekap wajahku ke arah dadanya. Kini tangan kananku melepas remasan di dadanya, mulai turun ke bawah, menyentuh kakinya yang masih ber kaos kaki. tangan kananku menarik roknya menyusuri betis yang tertutup kaos kaki panjang hampir selutut, setelah itu tanganku menemukan kulit halus yang putih. Tangan kananku menyusuri paha kirinya dan membuat roknya terangkat sebatas perut. tangan kananku membelai- belai paha kirinya dan ciumanku sekarang sudah mendarat di payudara kirinya. “ahhh… kaaaakkk….kakaaa….k k…ahh …”, nafas Fatimah semakin tersengal-sengal, aku tidak lupa meninggalkan cupang juga di payudara kirinya yang sangat lembut. Penisku semakin tegang. Lalu aku tarik wajahku dari dadanya, aku duduk di samping tubuhnya yang terbaring. Bulir keringat mulai membasahi wajahnya yang putih, nafasnya tersengal, matany amasih terpejam, bibirnya terbuka sedikit. Rok bagian kiri sudah terangkat sampai ke perut, menyisakan pemandangan paha putih jenjang nan indah, namun betisnya tertutup kaos kaki yang cukup panjang. Tangan kananku masuk ke bawah kedua lututnya, tangan kiriku masuk ke dalam lehernya, aku pun memagutnya lagi dan dia faham apa yang aku maksud. Dia kalungkan kedua tangannya ke belakang kepalaku. “Jangan di sini ya sayang…kita masuk saja ke dalam…” ujarku sambil mengangkatnya, birbir kami tak henti berpagutan. Lalu aku rbahkan tubuhnya ke kasur busa tanpa dipan khas milik anak kos. nafasnya terus tersengal, kedua tangannya meremas kain sprei kasurnya itu. Kini aku berada di kedua kakinya, aku coba tarik roknya sampai sebatas perut dan aku kangkangkan kakinya. Ciumanku mendarat di bagian bawah perut, “eenngg…ahhh…” aku tau dia merasa geli dan terangsang hebat, sambil kedua tanganku mencoba menurunkan celana dalamnya. Gerak tubuhnya pun tidak menggambarkan penolakan, bahkan dia agak mengangkat pantatnya ketika tangan ku mencoba melepas celana dalamnya sehingga mudah melewati bagian pantan dan tidak berapa lama terlepas sudah celana penutup itu. Vagina muda berwarna pink yang sangat indah, ditumbuhi bulu halus yang rapih tercukup. Baunya pun sangat wangi. Tapi aku tidak ingin buru-buru, aku ingin Fatimah membiasakan suasananya dulu. ciumanku jatuh ke pahanya, ke bagian sensitif paha belakang sambil mengangkat kakinya ke atas. lalu pada sat yang tepat aku mulai turunkan ciumanku di antara selangkangannya. “kaakk…ahh…”, aku mencoba menjilati bagian luar vaginanya dari bawah ke atas, vagina itu mulai lembab dan basah. Lalu aku renggangkan lebih luas lagi kakinya, dan aku sibak labia mayoda dan labia minora vaginanya, aku temukan lubang ke wanitaan yang masih sempit namun berwarna merah seakan bekas luka atau lecet. AKu tidak mempedulukan, karena aku melihat cairan bening meleleh dari dalam lubang kewanitaan Fatimah, lalu aku jilati dan lidahku pun nakal mencoba masuk ke dalam lubang kewnitaan itu, terus mencari dan mencari…lalu kecupanku pindah ke atas menemukan benjolan kecil tepat di bawah garis vagina atas, aku gigit-gigit kecil, aku cium aku sedot, tidak ketinggalan tangan kananku mencoba sedikit demi sedikit masuk ke vaginanya. “aahhhhh… uuhhh….mhh….phhh …ahhh …akakak… aahh..kakak… aduuhh…aaahhh…ahhh…” kepalanya bergeleng tidak teratur ke kanan dan kekiri,kedua tangannya semakin kuat menggenggam sprei yang dikenakan pada kasur busa tersebut. ciumanku semakin kuat dan ganas, cairan kewanitaan semakin deras keluar dari lubang kewanitaan Fatimah. secara bergantian lidahku merangsang lubang vagina dan clitoris, dan tangan kananku pun tidak tinggal dia. Jika lidahku sedang merangsang klitoris maka jari tangan kananku berusaha meransang pubang vagina, juga ketika lidahku bermain-main dan mencoba masuk lebih dalam ke lubang vagina, jempol tanganku merangang dengan menggesek dan menekan-nekan clitoris Fatimah. “aaahhh….aaaaa…uuuu…enhhh h… eee mmm…ahh…aaaa….” Tangan kananya sekarang meremas-remas rambutku dan menekan kepalaku agar lebih dalam lagi mengeksplorasi vaginanya. Sekitar 15 menit aku mengekplor vaginanya, dia menjambak rambutku dan kemudian mendorongku. Sekarang posisi kami sama-sama duduk, nafasnya tersengal-sengal tapi sekarang dia berani membuka matanya menatapku, keringat mengucur dari tubh kami. Tiba-tiba bibirnya langsung menyerbu bibirku, ciuman kali ini amat liar terkadang gigi kami beradu, lidah kami saliang bertukar ludah, lidahku coba masuk ke rongga mulutnya, menjilati dinding-dinding mulutnya. AKu sangat kaget ketika tangannya menarik kaosku ke atas, melewati mulut kami yang tengah beradu, kemudian ciumannya turun ke leherku dan ke dadaku. Tanganya tidak berhenti sampai di situ, dia mulai membuka ikat pinggang celanaku, saat bibirnya masih menciumi dadaku, tangannya menurunkan celanaku dan kemudian celana dalamku. Penisku yang diameternya 6 cm dan panjangnya hampir 20 cm mengacung tegak, kini tangan kananya menggengam penisku, aku pun berdiri dan kini wajah ayunya berada di depan penisku hanya beberapa senti saja. ku lihat dia menelan ludah, apa mungkin dia kaget dengan ukuran ini atau mungkin dia masih ragu melakukan ini. Aku pegang kepalanya yang masih menggunakan jilbab putih yang mulai kusut. kudekatkan penisku dengan bibirnya, bibirnya masih terkatup ketika ujung penisku menempel pada bibirnya, mungkin dia masih bingung apa yang dilakukannya. “Kulum sayang…ciumi sayang… ayo…” lalu dia buka bibirnya sedikit dan mencium ujung penisku, kaku, tapi menimbulkan sensasi yang dahsyat, selain karena bibirnya yang lembut, hangat dan basah menyentuh ujung penisku, melihat seorang wanita yang masih berpakaian lengkap dengan jilbabnya itu hal yang belum pernah aku rasakan sebelumnya. “cuup..mppuhmm..uhhmm…” bibirnya berkali-kali mengulum ujung penisku, sedikit- demi sedikit kulumannya semakin masuk. AKu lihat dia masih kaku dan belum lihat melakukan itu, tapi bagiku sensasi luar biasa. “mhhh…aauuuummm… uummhh”akhirny a mulutnya berani memasukkan penisku, walau tidak sampai masuk semua, karena penisku terlalu panjang dan itu akan menyakitkannya. “shh…ahh… terus Mah…keluar masukin…” Fatimah pun mengikuti perintahku dia memaju mundurkan kepalanya. “aahh…sayang… terus”…”mhh. .uhmm hh..cuuupp..muuh” Fatimah terus melakukan aktifitasnya. hanya 5 menit lalu dia berhenti. “Kak…Fatimah ngga tahan…” diapun menarik tubuhku dan aku kini sama-sama duduk berhadapan. Aku tahu, dia dalam kondisi puncak, dia tidak dapat lagi menahan libidonya, akupun merebahkannya dan menindihnya. AKu regangkan kedua kakinya. Fatimah tampak pasrah dia memandangiku dan memperhatikan penisku yang tepat dihadapan vaginanya. Aku lupa sesuatu, segera ku raih celanaku yang tercecer di samping dan mengambil sesuatu di dompet. Ya, aku selalus edia kondom di dompet setelah ku buka dan akan kupasangkan, Fatimah menampik tanganku. “ngga usah pake itu kak…aku ingin jadi milik kakak seutuhnya” aku tersentak dengan ucapannya “Kamu yakin Mah?” Fatimah mengangguk. Kini kuarahkan ujung penisku mendekati lubang kewanitaannya “Tahan ya Mah…agak sakit…” Tangan kananku menggenggam batang penis dan digesek-gesekkan pada clitoris dan bibir kemaluan Fatimah, hingga Fatimah merintih-rintih kenikmatan dan badannya tersentak-sentak. Aku terus berusaha menekan senjataku ke dalam kemaluan Fatimah yang memang sudah sangat basah itu. Perlahan-lahan kepala penisku menerobos masuk membelah bibir kemaluan Fatimah. “Tahan kaak…sakii..t” dia merintih sambi menggigit bibir bawahnya. Aku pun menghentikan kegiatanku sementara, sambil menunggu aku maju mundurkan kepala penisku ke bibir kemaluannya supaya bibir kemaluannya mulai menyesuaikan. Matanya masih terpejam dan terus menggigit bibir bawahnya, nafasnya tersengal. Sedikit demi sedikit aku masukkan kembali, pelan tapi pasti. Setiap penisku masuk Fatimah melengguh menahan sakit. Vaginanya masih sempit tapi tanpa halangan penisku mulai masuk ke dalam. Dengan kasar Aku tiba-tiba menekan pantatku kuat-kuat ke depan sehingga pinggulku menempel ketat pada pinggul Fatimah. Dengan tak kuasa menahan diri dan berteriak, mungkin sakit. Dari mulut Fatimah terdengar jeritan halus tertahan, “Aduuuh!.., ooooooohh.., aahh…sakii… t..kaak..”, disertai badannya yang tertekuk ke atas dan kedua tangan Fatimah mencengkeram dengan kuat pinggangku. Beberapa saat kemudian aku mulai menggoyangkan pinggulku, mula-mula perlahan, kemudian makin lama semakin cepat dan bergerak dengan kecepatan tinggi diantara kedua paha halus gadis ayu tersebut. Fatimah berusaha memegang lenganku, sementara tubuhnya bergetar dan terlonjak dengan hebat akibat dorongan dan tarikan penisku pada kemaluannya, giginya bergemeletuk dan kepalanya menggeleng- geleng ke kiri kanan di atas meja. Fatimah mencoba memaksa kelopak matanya yang terasa berat untuk membukanya sebentar dan melihat wajahku, dengan takjub. Fatimah berusaha bernafas dan …:” “kaa..kk…, aahh…, ooohh…, ssshh”, sementara aku tersebut terus menyetubuhinya dengan ganas. Fatimah sungguh tak kuasa untuk tidak merintih setiap kali Aku menggerakkan tubuhku, gesekan demi gesekan di dinding liang vaginanya. Setiap kali aku menarik penisnya keluar, dan menekan masuk penisku ke dalam vagina Fatimah, maka klitoris Fatimah terjepit pada batang penisku dan terdorong masuk kemudian tergesek-gesek dengan batang penisku yang berurat itu. Hal ini menimbulkan suatu perasaan geli yang dahsyat, yang mengakibatkan seluruh badan Fatimah menggeliat dan terlonjak, sampai badannya tertekuk ke atas menahan sensasi kenikmatan yang tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata. Sementara tanganku yang lain tidak dibiarkan menganggur. Tanganku merengkuh punggungnya yang melengkung menahan nikmat, kemudian aku sibak jilbabnya dan terlihat dua payudara indahnya yang masih sembunyi dibalik kemeja yang sudha terbuka kancing bagian atasnya, branya pun sudha tersingkap ke atas menambah sensualitas pemandangan saat itu. Aku tarik punggungnya sehingga maskin melengkung ke atas, aku pun terus bermain- main pada bagian dada Fatimah dan Mencium dan kadang menggigit kedua payudara Fatimah secara bergantian. Ia berusaha menggerakkan pinggulnya, akan tetapi paha, bokong dan kakinya mati rasa. Tapi ia mencoba berusaha membuatku segera mencapai klimaks dengan memutar bokongnya, menjepitkan pahanya, akan tetapi aku terus menyetubuhinya dan tidak juga mencapai klimaks. Ia memiringkan kepalanya, dan terdengar erangan panjang keluar dari mulutnya yang mungil, “Ooooh…, ooooooh…, aahhmm…, ssstthh!”. Gadis ayu itu Semakin erat mendekap kepalaku agar semakin rekat dengan payudaranya, aku tahu pelukan itu adalah penyaluran dari rasa nikmat dan klimaks yang mungkin sebentar lagi dia rasakan. Kedua pahanya mengejang serta menjepit dengan kencang, menekuk ibu jari kakinya, membiarkan bokongnya naik- turun berkali-kali, keseluruhan badannya berkelonjotan, menjerit serak dan…, akhirnya larut dalam orgasme total yang dengan dahsyat melandanya, diikuti dengan suatu kekosongan melanda dirinya dan keseluruhan tubuhnya merasakan lemas seakan-akan seluruh tulangnya copot berantakan. Fatimah terkulai lemas tak berdaya di atas kasur dengan kedua tangannya terentang dan pahanya terkangkang lebar-lebar dimana penisku tetap terjepit di dalam liang vaginanya. Itu lah pertama kali dia merasakan indahnya orgasme. Selama proses orgasme yang dialami Fatimah ini berlangsung, memberikan suatu kenikmatan yang hebat yang dirasakan olehku, dimana penisku yang masih terbenam dan terjepit di dalam liang vagina Fatimah dan merasakan suatu sensasi luar biasa, batang penisku serasa terbungkus dengan keras oleh sesuatu yang lembut licin yang terasa mengurut-urut seluruha penisku, terlebih-lebih pada bagian kepala penisku setiap terjadi kontraksi pada dinding vagina Fatimah, yang diakhiri dengan siraman cairan panas. Perasaanku seakan- akan menggila melihat Fatimah yang begitu cantik dan ayu itu tergelatak pasrah tak berdaya di hadapannya dengan kedua paha yang halus mulus terkangkang dan bibir kemaluan yang kuning langsat mungil itu menjepit dengan ketat batang penisku. Tidak sampai di situ, beberapa menit kemudian Aku membalik tubuh Fatimah yang telah lemas itu hingga sekarang Fatimah setengah berdiri tertelungkup di dipan dengan kaki terjurai ke lantai, sehingga posisi pantatnya menungging ke arahku. Aku ingin melakukan doggy style, tanganku kini lebih leluasa meremas-remas kedua buah payudara Fatimah yang kini menggantung ke bawah, tangunku menyusup lewat kemeja bagian bawah. Dengan kedua kaki setengah tertekuk, secara perlahan-lahan aku menggosok-gosok kepala penisku yang telah licin oleh cairan pelumas yang keluar dari dalam vagina Fatimah dan menempatkan kepala penisku pada bibir kemaluan Fatimah dari belakang. Dengan sedikit dorongan, kepala penisku tersebut membelah dan terjepit dengan kuat oleh bibir-bibir kemaluan Fatimah, Fatimah melengguh agak kencang..”aahhgg….” ketika penisku mulai menyeruak ke dalam vaginanya lagi. Kedua tanganku memegang pinggul Fatimah dan mengangkatnya sedikit ke atas sehingga posisi bagian bawah badan Fatimah tidak terletak pada dipan lagi, hanya kedua tangannya yang masih bertumpu pada kasur. Kedua kaki Fatimah dikaitkan pada pahaku. Kutarik pinggul Fatimah ke arahku, berbarengan dengan mendorong pantatnya ke depan, sehingga disertai keluhan panjang yang keluar dari mulut Iffa, “Oooooooh… aahh…shhh…ahh…. !”, penisku tersebut terus menerobos masuk ke dalam liang vaginanya dan Aku terus menekan pantatnya sehingga perutnyaku menempel ketat pada pantat Fatimah yang setengah terangkat. Aku memainkan pinggulnya maju mundur dengan cepat sambil mulutku mendesis-desis keenakan merasakan penisku terjepit dan tergesek-gesek di dalam lubang vagina Fatimah yang ketat itu. “Ahh…ahhh…aahh… kak..a.duu u..hh …mhh…teruss…” mulutnya terus mengaduh, tanda nikmat tiada tara yang dia rasakan. Tubuhny amaju mundur terdorong desakan penisku. Karena bagian pantat lebih tinggi dari kepala sehingga kemejanya turn ke bawah memperlihatkan pungguh mulus dan putih yang sebelumnya tidak pernah dilihat siapapun. Tangannya sambil terus meremas seprei dan merebahkan kepanaya di kasur. “shhh… ahh..kakk…aahh..adu uhh…k ak….” semakin kencang teriakannya semakin menunjukkan kalau dia akan merasakan klimaks untuk kedua kalinya. AKupun mempercepat doronganku. “terus..kak…ahh…jangan berhenti…ahh…kak,…” Fatimahmeracau semakin tidak karuan. Dan….diapun mendongakkan kepalanya ke atas disertai lengguhan panjang “aaaaaaa……….hhhhhh….” dia klimaks untuk kedua kalinya. AKu cabut penisku dari lubang vaginanya, aku lihat cairan bening semakin banyak meleleh dari vaginanya. Tubuhnya melemas dan lunglai ketika aku lepaskan. Navasnya tersengal, pakaian dan jilbabnya kusut tak karuan. Keringat membuat pakaian dia yang tidak dilepas sama-sakeli menjadi basah. Namun dia memang wanita yang pandai merawat tubuhnya, bahkan keringatnya pun harum sekali baunya. Setelah aku biarkan dia istirahat beberapa menit sambil meresapi orgasme untuk keduakalinya. Kemudian Aku merubah posisi permainan, dengan duduk di sisi tempat tidur dan Fatimah kutarik duduk menghadap sambil mengangkang pada pangkuanku. Aku menempatkan penisku pada bibir kemaluan Fatimah yang tampak pasrah dengan perlakuanku, Lalu aku mendorong sehingga kepala penisku masuk terjepit dalam liang kewanitaan Fatimah, sedangkan tangan kiriku memeluk pinggul Fatimah dan menariknya merapat pada badanku, sehingga secara perlahan-lahan tapi pasti penisku menerobos masuk ke dalam kemaluan Fatimah. Tangan kananku memeluk punggung Fatimah dan menekannya rapat-rapat hingga kini badan Fatimah melekat pada badanku. Kepala Fatimah tertengadah ke atas, pasrah dengan matanya setengah terkatup menahan kenikmatan yang melandanya sehingga dengan bebasnya mulutku bisa melumat bibir Fatimah yang agak basah terbuka itu.Dengan sisa tenaganya Fatimah mulai memacu dan terus menggoyang pinggulnya, memutar-mutar ke kiri dan ke kanan serta melingkar, sehingga penisku seakan mengaduk-aduk dalam vaginanya sampai terasa di perutnya. Karena stamina yang sudha terkuras dengan dua klimaks yang didapatnya, goyangan Fatimahs emakin melemah. Aku pindahkan kedua tanganku ke arah pinggannya dan tanganku mulai membantu mengangkat dan mendorong pinggul Fatimah agar terus bergoyang. Aku ihat penisku timbul tenggelam dibekap lubang vaginanya yang hangat. Rintihan tak pernah berhenti keluar dari mulutnya. “shh…ah…sshhh…ahhh..” Goyangannya teratur, setelah sekian lama dengan posisi itu, Fatimah mulai bangkit lagi libidonya, dengan tenaga sisa dia mulai membantu tangaku dengan menggerakkan pinggulnya lebih cepat lagi. Kedua tangannya kini merangkul kepalaku dan membenamkannya ke kedua gunug kembarnya yang besar dan halus. Aku tahu dia akan mengalami klimaksnya yang ketiga. Aku kulum dan lumat payudaranya, kepala Fatimah menengadah merasakan nikmat yang tiada tara atas rangsangan pada dua titik tersensitifnya. Tak berselang kemudian, Fatimah merasaka sesuatu yang sebentar lagi akan kembali melandanya. Terus…, terus…, Fatimah tak peduli lagi dengan gerakannya yang agak brutal ataupun suaranya yang kadang-kadang memekik lirih menahan rasa yang luar biasa itu. Dan ketika klimaks itu datang lagi, Fatimah tak peduli lagi, “Aaduuuh…, eeeehm..ahh… kaa..kk…aahhh…”, Fatimah memekik lirih sambil menjambak rambutku memeluknya dengan kencang itu. Dunia serasa berputar. Sekujur tubuhnya mengejang, terhentak- hentak di atas pangkuanku. Kemudian kembaliku gendong dan meletakkan Fatimah di atas meja dengan pantat Fatimah terletak pada tepi dipan dan kasur, kedua kakinya terjulur ke lantai. Aku mengambil posisi diantara kedua paha Fatimah yang kutarik mengangkang, dan dengan tangan kananku menuntun penisku ke dalam lubang vagina Fatimah yang telah siap di depannya. Aku mendorong penisku masuk ke dalam dan menekan badannya. Desah nafasnya mendengus-dengus seperti kuda liar, sementara goyangan pinggulnya pun semakin cepat dan kasar. Peluhnya sudah penuh membasahi sekujur tubuhnya dan tubuh Fatimah yang terkapar lemas dan pasrah terhadap apa yang akan aku lakukan. Badan gadis itu terlonjak-lonjak mengikuti tekanan dan tarikan penisku. Fatimah benar- benar telah KO dan dibuat benar-benar tidak berdaya, hanya erangan-erangan halus yang keluar dari mulutnya disertai pandangan memelas sayu, kedua tangannya mencengkeram Sprei. Dan aku sekarang merasa sesuatu dorongan yang keras seakan-akan mendesak dari dalam penisku yang menimbulkan perasaan geli pada ujung penisku. Aku mengeram panjang dengan suara tertahan, “Agh…, terus”, dan pinggulku menekan habis pada pinggul gadis yang telah tidak berdaya itu,sehingga buah pelirku menempel ketat dan batang penisku terbenam seluruhnya di dalam liang vagina Fatimah. Dengan suatu lenguhan panjang, “Sssh…, ooooh!”, sambil membuat gerakan- gerakan memutar pantatnya, aku merasakan denyutan-denyutan kenikmatan yang diakibatkan oleh *an air maninya ke dalam vagina Fatimah. Ada kurang lebih lima detik aku tertelungkup di atas badan gadis ayu tersebut, dengan seluruh tubuhku bergetar hebat dilanda kenikmatan orgasme yang dahsyat itu. Dan pada saat yang bersamaan Fatimah yang telah terkapar lemas tak berdaya itu merasakan suatu *an hangat dari pancaran cairan kental hangat ku yang menyiram ke seluruh rongga vaginanya. Aku melihatnya lemas dengan jilbab dan pakaian yang sudah nggak keruan bentuknya lagi. aku melihatnya menunduk sedih sambil menangis. Aku faham, gadis seperti dia tidak mungkin mudah untuk melakukan hal ini, tapi kali ini aku benar-benar membuatnya tak berdaya dan mengikuti nafsu duniawi. “Kak…” dia membuka perakapan ditengah hening kami menikmati pertempuran yang baru saja selesai. “Ya sayang…” sambil ku peluk dia. “Kakak mau tanggung jawab kan?” “Kakak mau menikahi Fatimah kan?” parau suaranya terdengar.Aku tersentak aku tak menyangka kalau dia langsungmengatakan itu. Tapi aku benar-benar tidak tega melihat kondisinya yang sudah menyerahkan semuanya kepadaku. Aku pun ingin memilikinya dan mengakhiri semua kebiasan burukku. AKu berjanji meninggalkan pacarku kalau dia mau menikah denganku, kenyataannya sekarang itu sudah di depan mata.“i..iya..Mah…kakak akan tanggung jawab…kakak akan menikahi kamu” sahutku. Dalam wajah sedihnya kuliah bibirnya menyunggingkan sedikit senyum. Dan kamipun tertidur dengan saling memeluk seakan berharap agar pagi tak segera hadir. Semenjak kejadian pertama ini, Fatimah jadi agresif dalam hal bercinta.Terkadang dia sendiri yang meminta dientot tanpa aku minta.Berbagai gaya sudah kami coba.Selang berapa tahun kemudian kami menikah dan mempunyai anak satu perempuan yang kita namai Yunita.
Langganan:
Postingan (Atom)